Bogor24Update – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan mengevaluasi sejumlah objek wisata dan bangunan-bangunan yang berdiri di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Dedi menduga banjir bandang yang meluluhlantakkan wilayah Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor salah satunya disebabkan banyaknya bangunan di area perkebunan teh tersebut.
Karenanya, kata dia, Kawasan Puncak harus kembali kepada fungsi semestinya, yakni sebagai areal resapan air.
Selain itu, Dedi juga menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi BUMD Jabar yang mengelola salah satu objek wisata di Kawasan Puncak.
“Ada Jaswita, itu membangun sarana rekreasi di puncak, keterangan Bupati Bogor ada salah satu kubah terjatuh masuk sungai menyumbat menjadi luapan air. Itu berdasarkan Bupati Bogor ngomong di telpon dengan saya. Ini yang harus segera dibenahi,” kata Dedi dalam keterangannya.
Ia pun berencana melakukan inspeksi ke wilayah Puncak tersebut.
“Hari kamis saya bersama Menteri Lingkungan Hidup akan inspeksi, kemudian nanti mengambil keputusan-keputusan penting,” jelasnya.
Dedi pun menyayangkan alih fungsi lahan yang dilakukan secara masif. Padahal, Kawasan Puncak semestinya dimanfaatkan untuk perkebunan teh maupun perhutanan, sehingga punya daya resapan air yang baik, dan tidak memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Kalau areal itu mengurangi daya resapan air dan mengakibatkan bencana, kita evaluasi. Mana yang lebih didahulukan keselamatan warga atau sekedar kesenangan beberapa orang saja? Keselamatan warga penting lebih penting dari apapun,” tuturnya. (*)