Bogor24Update – Longsor susulan terjadi di kali Cidepit, Gang Makam, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Sabtu, 10 Februari 2024 sore.
Sebelumnya atau Minggu, 4 Februari 2024, tanah di saluran kali Cidepit amblas hingga menimbulkan bantaran kali di area tersebut longsor.
Wali Kota Bogor Bima Arya di sela peninjauan lokasi menyampaikan dirinya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk segera melakukan penanganan longsor tersebut.
“Iya memang ini kewenangan dari BBWS, tadi sudah dikoordinasikan, memang dalam perencanaan untuk segera intervensi,” kata Bima Arya kepada awak media.
Disamping itu, Bima Arya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk mengambil langkah intervensi apabila tidak lanjut dari BBWS dianggap lama.
“Tapi saya juga tadi menghubungi langsung, berkoordinasi dengan kadis PUPR, saya ingin pastikan apa yang bisa dilakukan sesegera mungkin (penanganan longsor) melalui BTT (Biaya Tidak Terduga) saja diprosesnya, kalau memang BBWS ini lama,” ujarnya.
Menurutnya, akselerasi penanganan longsor bantaran kali Cidepit harus dilakukan. Sebab, dirinya melihat longsor tersebut berdampak pada rumah warga dan juga terancam.
“Karena ada rumah di situ dengan beberapa jiwa yang sekarang juga harus mengungsi sementara. Itu sangat berbahaya menurut saya. Jadi saya minta untuk dipercepat,” kata Bima Arya.
Ia juga meminta penghuni rumah tersebut untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman. Karena kondisi rumah sudah tidak layak untuk ditempati.
Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menyediakan hunian sementara bagi warga yang terdampak longsor. Hunian sementara atau Huntara ini berupa rumah kontrakan.
“Jadi nanti BPBD dengan pak camat berkoordinasi untuk digeser di hunian sementara dulu. Iya bisa tiga bulan dikontrakkan. Jangan sampai ada korban jiwa,” jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, amblasnya tanah saluran kali Cidepit turut menggerus bantaran kali setinggi 6 meter dengan lebar 25 meter.
Sebanyak 10 kepala keluarga dengan 31 jiwa terpaksa harus mengungsi akibat bencana tanah longsor tersebut. (*)