Bogor24update – Polemik pembangunan jembatan di Jalan Otto Iskandardinata (Otista) atas dugaan bangunan cagar budaya di salah satu bangunan jembatan itu menemui titik terang.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan akan mempertahankan bangunan jembatan dengan struktur berbentuk lengkung itu. Menurutnya, pembangunan sesuai perencanaan dilakukan untuk melebarkan dan memperkuat jembatan Otista.
“Sedari awal, target kami selain untuk bisa dilebarkan dan dikuatkan, juga harus ada tetap penghormatan atau ikhtiar untuk menjaga warisan masa lalu. Makanya ada bagian yang kami upayakan untuk dipertahankan, termasuk lengkungan dan sebagainya,” ujarnya, Minggu, 21 Mei 2023.
Meski tidak merinci secara detail, Bima Arya mengatakan, mengenai penetapan status jembatan Otista sebagai bangunan cagar budaya itu harus melalui tahapan.
“Kalau soal status itu ada tahapannya. Jadi jembatan Otista ini tidak masuk kategori yang sudah ditetapkan (bangunan cagar budaya) karena tidak ada prosesnya,” ujarnya.
Ia memastikan untuk pembangunan jembatan Otista yang dimulai sejak 1 Mei itu dilanjutkan yang sesuai target selesai pada 8 Desember nanti.
“Pembangunan terus berjalan sesuai dengan target, malah saya usahakan harus lebih cepat dari bulan Desember, kalau bisa. Tetapi ada bagian yang nanti tetap akan dipertahankan untuk menjaga ciri khas jembatan Otista itu,” tuturnya.
Saat ditanyakan bagian dimaksud yang akan dipertahankan atau tidak dibongkar, Bima Arya mengatakan, bagian itu adalah bangunan jembatan dengan struktur berbentuk lengkung.
“Lengkungan itu harus dipertahankan. Kan tidak ada masalah sama sekali. Saya sepakat semua, pembangunan terus berjalan, tapi ciri khas yang lama kami coba pertahankan,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, jembatan dengan struktur berbentuk lengkung yang melintang di atas sungai Ciliwung ini disebutkan telah berdiri sejak tahun 1920.
Jembatan yang sekarang posisinya di sebelah kanan dari arah Tugu Kujang itu kemudian mengalami pelebaran dengan penambahan struktur beton di bagian sebelah kirinya tahun 1978.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zenal Abidin menyampaikan pembongkaran jembatan Otista ditunda untuk sementara. Hal itu terkait adanya dugaan jembatan yang masuk dalam bangunan cagar budaya.
Penundaan itu, dijelaskan Zenal, seperti disampaikan oleh DPUPR tidak akan mempengaruhi waktu pengerjaan. Sebab, pengerjaan lain masih berjalan sesuai jadwal.
Dalam hal ini, pihak kontraktor juga telah memiliki plan B atau rencana cadangan ketika jembatan yang diduga masuk dalam cagar budaya itu tidak dibongkar.
“Jadi di sini juga ada plan B. Bilamana jembatan ini (cagar budaya) mungkin bisa dinaikkan dengan jumlah kurang lebih 6 persen,” ujar Zenal usai sidak komisi III ke lokasi proyek, Jumat, 20 Mei 2023.
Komisi III juga berencana akan memanggil dinas terkait dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan guna kepastian status dari bangunan jembatan tersebut.
“Hari Senin kami akan memanggil Dinas PUPR, Disbudpar, dan bagian hukum biar cepat mendapat kepastian,” tegasnya.
Disisi lain, Zenal mengungkapkan pihaknya mendukung pembangunan ini dikarenakan jembatan tersebut dibangun untuk mengurai kemacetan di Kota Bogor.
Sementara untuk progres pembangunan jembatan Otista sampai saat kegiatan sidak menunjukkan deviasi positif 1 persen.
“Karena kami di bidang pengawasan, kami melihat situasi pembangunan yang sekarang sudah masuk 1,06 persen,” ujarnya.