“Gabungan beberapa faktor inilah yang menyebabkan wilayah Jawa Barat termasuk juga Bogor, dilanda cuaca ekstrem berupa hujan, petir dan angin kencang,” beber Fatuhri kepada wartawan, Jumat 13 September 2024.
Kemudian faktor yang kedua, lanjutnya, udara hangat atau kering masih ada di atmosfer akibat musim kemarau yang masih belum berakhir. Namun begitu, udara basah dan lembab sudah mulai muncul walaupun masih belum merata di wilayah Indonesia.
Di samping itu, BMKG sendiri memprediksi musim hujan di beberapa wilayah Jabar akan masuk pada awal Bulan Oktober.
“Sehingga masa peralihan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan sudah mulai dirasakan di beberapa wilayah Jabar, meski tidak semua,” jelas Fatuhri.
Perlu diketahui, tipikal dari masa peralihan musim adalah keadaan cuaca yang mudah berubah, dari panas terik di pagi dan siang hari kemudian menjadi hujan lebat pada sore hari. (*)