Sementara warga yang terdampak longsor diungsikan di Masjid Ar Rahman dijamin untuk kebutuhan dasar hidupnya selama di posko pengungsian. Namun, BNPB bersama Pemkot Bogor juga memberikan opsi apabila mereka tidak bersedia di posko pengungsian.
“Ada beberapa opsi dalam pengungsian, apakah nanti jika tidak bersedia di tenda, Pemkot Bogor sudah menyiapkan rumah susun atau mereka juga untuk sementara menumpang di rumah keluarga bisa, dari pemerintah pusat melalui BNPB membantu dana tunggu hunian atau dana kontrak rumah per bulannya,” paparnya.
Pada masa tanggap darurat selama dua minggu yang ditetapkan oleh Pemkot Bogor, lanjutnya, BNPB memberikan bantuan dana operasional dan logistik. “Sehingga proses pencarian empat korban yang masih tertimbun termasuk untuk pengurusan pengungsi, evakuasi dan segala macam selama masa tanggap darurat ini ditanggung oleh BNPB,” katanya.
Tak sampai di situ, kata Suharyanto, BNPB dengan Pemkot Bogor telah bersepakat mengenai solusi jangka menengah dan panjang bagi warga yang ada di daerah bencana longsor akan direlokasi ke tempat hunian yang aman.
“Untuk sementara ada 18 kepala keluarga (KK) di situ dan ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi akan direlokasi di daerah Pamoyanan. Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap, nanti BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi tersebut untuk satu keluarga satu rumah,” pungkasnya.