Bogor24Update – Yayasan Rekam Nusantara Foundation yang berlokasi di Jalan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, tengah melakukan pendampingan terkait pengelolaan sampah di dua lokasi.
“Saat ini kami bersama Satgas Ciliwung sedang melakukan pendampingan kepada warga, yaitu yang pertama di wilayah Bantar Kemang Bogor Timur dan Mekarwangi Tanah Sareal,” kata Divisi Komunikasi Rekam Nusantara, Irwan kepada Bogor24Update, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurutnya, wilayah pendampingan ini Satgas Ciliwung akan memberikan edukasi dan inovasi kepada warga. Dalam pengelolaan sampah yang baik, setiap rumah itu diberikan tempat sampah yang nanti untuk memilah sampah organik dan non organik.
“Nanti ada sampah value dan non value yang akan bisa dipilah oleh warga dan di Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R),” terang Irwan.
Salah satu contohnya, imbuhnya, sampah value yang bentuk kemasan plastik dipilah, lalu akan dikembalikan ke pabriknya. Seedangkan untuk non value akan dipilah di TPS3R Bantar Kemang sebelum dikirim ke pengolahan sampah di Mekarwangi.
“Kalau yang tidak bisa dipilah itu akan dikirim ke TPA Galuga,” kata Irwan.
Pengelolaan sampah ini, Satgas Ciliwung yang punya peran dibawah naungan Yayasan Rekam Nusantara dengan program plastik smart city lantaran sudah berjalan dua tahun.
Disamping itu program tersebut baru dijalankan satu tahun yang diberi nama waste management yang nantinya menjadi salah satu sentra sirkular ekonomis di Kota Bogor.
“Plastik smart city bekerjasama dengan WWF dan Dinas Lingkungan Hidup, dengan melibatkan Satgas Ciliwung juga yang mendampingi warga,” ujar dia.
Untuk hari ini dilakukan roadshow ke lokasi pendampingan warga oleh Satgas Ciliwung, untuk melihat langsung proses pembinaan yang dilakukan oleh waste management dengan pengelolaan sampah yang baik.
“Dengan melihat langsung, dan di sini teman-teman media lokal atau nasional, bisa melihat langsung dan meng-capture pembinaan oleh Satgas Ciliwung dalam pengelolaan sampah plastik yang baik,” jelasnya.
Sementara salah satu aktivis sungai Ciliwung, Suparno mengatakan, keterlibatan dalam Satgas Ciliwung, dirinya memberikan edukasi mengenai sampah plastik yang berada di pemukiman warga maupun bantaran sungai.
Rekam Nusantara Foundation sendiri mempunyai data mengenai sampah plastik. Melihat ini, sampah plastik itu ringan, jika terjadi kebocoran alam, ke sungai yang finishnya itu bisa mencapai ke laut.
“Memang kalau di lihat sepintas itu sampah plastik itu ringan dan tidak terlihat, tetapi jika di kumpulkan satu kilogram itu bisa mencapai 800 lembar sampah plastik,” papar dia.
Menurutnya, populasinya sampah plastik itu bisa berdampak kepada air dan persawahan dan saat ini Rekam Nusantara Foundation dengan Satgas Ciliwung berupaya untuk meminimalisir sampah plastik sehingga bisa bermanfaat serta ada nilai ekonomisnya.