Dari hasil itu, kata dia, perlu ada indikator yang menjadi batas untuk kemudian mengambil tindakan tegas terhadap sekolah yang siswanya terlibat aksi kekerasan yang bahkan hingga ada korban meninggal dunia.
“Sudah kami konsultasikan, dan memang perlu ada indikator terhadap sekolah. Seperti apa tindakannya terhadap sekolah. Sanksi atau penutupan itu bertahap dan dibahas,” jelas Yudi.
Sebelumnya diketahui, seorang pelajar di Ciampea, Kabupaten Bogor tewas bersimbah darah usai terkena sabetan senjata tajam, Jumat 1 Desember 2023.
Korban yang hendak membeli pulsa bersama temannya dengan berbonceng tiga di sepeda motor itu, meninggal di tempat usai bagian punggung menuju leher terluka parah.