Bogor24Update – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyiagakan tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas untuk mengantisipasi dan melakukan penanganan cepat terhadap masyarakat terdampak bencana.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Irman Gapur mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas di tiap-tiap wilayah untuk hal tersebut.
“Kita ga mendirikan posko, tapi di tiap-tiap pelayanan puskesmas itu kewaspadaannya semua waspada terjadi peningkatan yang terjadi atau terdampak dari bencana ini,” kata Irman kepada wartawan, Kamis 10 Juli 2025.
Ia mengaku belum mendapatkan laporan akan penyakit yang disebabkan oleh bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Bogor. Seperti diare dan lain-lainnya sejauh ini.
“Alhamdulillah kalau dari sisi kasus, tidak ada laporan yang tidak terlalu signifikan peningkatan kasus seperti Diare dan ISPA,” ujar Irman.
Meski begitu, Irman mengakui jika Diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya kerap alami peningkatan kasus pasca terjadinya banjir.
“Kalau musim banjir gara-gara air kotor itu pasti jadi diare atau mencret, tipes, DBD, hepatitis, dan penyakit kulit. (Yang terindikasi) belum sih,” ucapnya.
Irman mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bogor untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tengah maraknya bencana alam.
“Menjaga kebersihan di bidang lingkungan, seperti cuci tangan, jangan kontak langsung dengan banjir gitu, dan bersihin lingkungan rumah dari sisa-sisa lumpur,” jelasnya.
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani menuturkan bahwa ada 91 bencana alam yang telah terjadi di Bumi Tegar Beriman selama periode 5-7 Juli 2025.
“Total lokasi bencana yang terdampak sementara ada 91, 55 desa atau kelurahan, dan 26 kecamatan,” tutur Adam Hamdani beberapa waktu lalu.
Adam menyebut, dari total 91 kejadian itu disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang membuat tanah longsor hingga banjir terjadi.
“Tanah longsor ada 53 kejadian, banjir ada 22, angin kencang ada 11, pergerakan tanah ada dua, dan non alam (orang tersesat dan rumah ambruk) ada tiga,” pungkasnya.(*)