Bogor24Update – Komunitas Wong Kito Bogor diresmikan. Kelompok yang dilaunching Sabtu 27 Januari 2024 di Gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor itu dibentuk sebagai wadah silaturahmi warga kelahiran Palembang, keturunan Palembang hingga warga yang menyukai budaya dan kuliner Palembang di Kota Bogor.
“Wadah silaturahmi, saling menjaga, bisa kontribusi buat Kota Bogor, mewarnai potensi warga Palembang di Kota Bogor,” kata Ketua Komunitas Wong Kito Bogor, Sopian Ali dalam keterangannya, Minggu 28 Januari 2024.
Anggota DPRD Kota Bogor tersebut menilai peran Komunitas Wong Kito Bogor itu sangat strategis karena akan memberikan dampak baik kepada orang-orang di dalamnya untuk mengenal satu sama lain.
“Apalagi kita terdiri dari berbagai kalangan, ada dari pemerintahan, politik, hukum, UMKM hingga milenial,” tutur Sopian Ali.
Sementara itu, Wakil Ketua Komunitas Wong Kito Bogor Sendhy Pratama menyebut bahwa pengukuhan komunitas Wong Kito Bogor dilakukan dengan jargon jaringan ‘Ado Galo’, yang artinya semua ada.
Saat ini, kata dia, komunitas yang baru terbentuk kurang dari dua bulan dan sudah terdaftar sebagai organisasi resmi di Kesbangpol Kota Bogor itu kini sudah beranggotakan hampir 200-an orang.
“Dengan pengurus inti 30-40 orang. Sasaran utamanya adalah bagaimana mensinergikan antara para pelaku usaha, pelaku seni budaya termasuk juga warga keturunan dan kelahiran Palembang,” kata dia.
Ternyata, lanjutnya, animo masyarakatnya tidak hanya yang pelaku usaha tapi juga pecinta kuliner seperti pempek, termasuk juga pakaian pakaian.
Komunitas Wong Kito Bogor juga dapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim yang hadir dalam launching.
Pada acara pengukuhan tersebut, Dedie yang disematkan disematkan kain songket itu menegaskan dukungan Pemkot Bogor terhadap Komunitas Wong Kito Bogor.
Dedie mengatakan, warga Palembang di Kota Bogor menjadi bagian yang penting karena pergerakan ekonomi Kota Bogor ditunjang dari beberapa pengusaha Palembang.
“Pemkot Bogor sangat menyambut baik pembentukan dari wong Kito Bogor sebagai bentuk penguatan kebersamaan masyarakat terutama di bidang sosial dan ekonomi,” kata dia.
Dedie berharap paguyuban yang dibentuk ini menjadi sebuah kekuatan baru terutama dalam penguatan ekonomi bagi masyarakat Palembang yang sudah berdomisili di Kota Bogor.
“Di Bogor ini banyak sekali kuliner dari berbagai daerah. Salah satu yang menonjol itu kuliner dari Palembang itu pempek. Pempek di Kota Bogor itu ada dimana-mana sampai ke tingkat RT RW,” tuturnya.
Hal ini, kata Dedie, menunjukkan keberadaan masyarakat Palembang di Kota Bogor mewarnai perkembangan peningkatan ekonomi Kota Bogor yang ditunjang dari kegiatan usaha masyarakat Palembang.(*)