Bogor24Update – Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi menilai DPRD Kabupaten Bogor yang saat ini banyak diisi oleh orang-orang baru kurang terbuka terhadap publik mengenai rencana hingga hasil akhir kinerjanya.
“Kalo kita lihat webnya DPRD itu blank, kosong. Artinya publik benar-benar tidak tahu apakah kekosongan itu luput, lupa, atau memang tidak punya niat baik terbuka atau memang (masalah) kesekretariatan,” cetus Yus kepada wartawan, Kamis 16 Januari 2025.
Founder LS Vinus itu mengungkap bahwa saat ini di website hanya tercantum rencana kerja tahun 2016 dan tidak ada rencana kerja untuk tahun 2025.
“Kalo pak Sastra (Ketua DPRD Kabupaten Bogor) sudah punya awareness cukup pesat berarti bukan disitu masalahnya, tapi di tempat yang lain,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Yus mendesak DPRD Kabupaten Bogor bisa lebih terbuka perihal rencana dan laporan akhir program, keuangan yang telah disetujui anggarannya, hingga laporan hasil kinerja.
Di samping itu, Yus juga berharap jajaran DPRD Kabupaten Bogor menerapkan Undang-Undang Informasi Publik dalam rencana dan hasil kinerjanya selama menjabat.
“Tampilkan saja di web itu sudah terbuka informasinya. Kita sudah punya UU Informasi Publik, maka itu perbuatan melawan hukum,” tuturnya.
“Saya pikir tidak menarik ketika semua stakeholder bangsa ini mendorong rakyat mengikuti aturan, tapi kemudian lembaga-lembaga negara kita tidak mengikuti aturan,” imbuhnya menegaskan.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara mengaku apa yang dilontarkan kepada pihaknya merupakan bahan evaluasi pihaknya ke depan.
“Kami berterima kasih dengan Vinus bagaimana DPRD, Pemda perlu mengontrol karena kami tidak punya banyak mata dan telinga. 55 anggota DPRD punya keterbatasan, tahun depan mudah-mudahan kinerja kami dipantau agar bisa mendapatkan rapot hijau,” kata Sastra. (*)