“Jadi saat itu anak saya dipanggil oleh seniornya kelas 11, di sana sudah ada enam orang. Saat ditanya ‘Lu ngobat ya?’, anak saya menjawab ‘iya’, karena memang tiga hari itu anak saya sedang sakit dan diberi obat Mextril, CTM, dan Antimo yang membuatnya mengantuk,” jelas Diah.
Setelah menjawab “iya”, para pelaku langsung memukuli RF.
“Anak saya dipukul kepalanya, dijedotkan (dibenturkan) ke tembok dan loker, perutnya ditendang, dijadikan samsak, dan dicekik,” beber Diah.
Akibat kejadian itu, RF mengalami trauma dan takut untuk kembali ke sekolah.
“Dia trauma dan takut bertemu mereka lagi. Masih ada bekas luka, ulu hati sakit, makan belum bisa banyak, saat buang air besar masih keluar darah, dan pergelangan tangan kiri masih diperban,” kata Diah.(*)