“Iya, Itu kan akses terhubung Jalan Roda dengan Surken,” terang Muzakkir.
Teras Surken saat diresmikan tahun 2020, kata Muzakkir, ada sekitar 30 pedagang yang berjualan di sana. Namun, seiring pandemi Covid-19 jumlahnya berkurang hingga terakhir tiga pedagang.
“Awalnya ada 30-an pedagang. Cuman karena pandemi banyak yang pindah. Terakhir sisa 15 pedagang. Rangga Gading dibuka sebagian pindah ke sana. Pas penutupan terakhir sisa tiga pedagang yang berjualan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor, Atep Budiman mengatakan, pembongkaran Teras Surken dilakukan karena telah habis masa perjanjian kontrak.
“Iya kontraknya sudah habis sejak tanggal 31 Desember 2022, setelah habis masanya kemudian kita bongkar,” terang Atep waktu itu.
Atep juga menjelaskan, lokasi tersebut setelah dilakukan pembongkaran, direncanakan akan digunakan untuk manajemen rekayasa lalu lintas terkait penutupan jembatan Otista, lantaran sedang proses pembongkaran untuk penggantian jembatan baru.
Selain itu, kata Atep, pembongkaran dan manajemen rekayasa lalu lintas ini juga sejalan dengan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menata kawasan Plaza Bogor yang juga akan dilakukan pembongkaran.