Pengunjung dapat memilih dan memutar piringan hitam dari koleksi pustaka vinyl Samsara yang luas dan beragam, lalu menikmati setiap alunan lagu dan melodi pilihan dengan tata suara yang elegan sambil menyantap hidangan atau menyeruput secangkir kopi.
“Bila harus menjelaskan Samsara dalam satu kalimat, mungkin Samsara adalah sebuah simfoni rasa dan melodi,” kata Pasha yang didampingi Rayi RAN dan Mario Kahitna, Owner Samsara.
Melodi Alam dan Samsara
Samsara merupakan bagian dari Melodi Alam, yaitu akun media yang kini memiliki 148 ribu pengikut di Instagram yang khusus membahas musik dan pernah mengadakan sebuah konser festival musik di hutan pinus Gunung Pancar pada tahun 2017 dan acara kuliner berbalut musik, bertajuk The Uncommon Journey vol.1 di Bandung tahun 2019 silam.
Samsara juga menjadi wadah bagi Melodi Alam untuk tempat berkumpul komunitas dan menyalurkan beberapa segmen konten yang ada di kanal Instagram maupun YouTube Melodi Alam, seperti “Melodi Taman” dan “Bicara Melodi”.
“Kami rencanakan secara berkala, para musisi dapat tampil secara langsung di panggung Samsara dan juga menjangkau lebih luas secara daring di kanal YouTube dan Instagram Melodi Alam,” tutur Dani Arista, Head of Melodi Alam.
Melodi Alam sendiri adalah satu dari sekian banyak IP (Intellectual Property) di bawah Infia Mega Semesta, sebuah IP Power House yang menaungi beberapa akun media sosialnon-personal seperti dagelan, infipop, JSD, tahilalats, dan lain-lain yang bila dijumlahkan bisa mencapai 70 juta lebih pengikut di Instagram.
“Pengunjung yang ingin merasakan sebuah pengalaman ‘simfoni rasa dan melodi’, dipersilahkan langsung menyambangi Samsara,” tandasnya.