Bogor24Update – Perjalanan sejarah Islam di Bogor memiliki akar yang dalam dan kompleks, menyatu dengan jejak peradaban dan budaya yang berkembang di wilayah Jawa Barat.
Pada pertengahan abad ke-14, wilayah ini dikenal dengan Pakuan Pajajaran, sebuah kerajaan yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan di pantai utara Jawa.
Pelabuhan-pelabuhan besar di sepanjang pantai memberikan kesempatan bagi penyebaran Islam melalui kegiatan ekonomi, politik, dan militer yang berlangsung di bawah kendali penuh kerajaan Sunda.
Penyebaran Islam di wilayah ini juga terkait erat dengan hubungan perdagangan Banten dengan negara-negara luar seperti Cina, Persia, dan Arab. Banten menjadi pusat penting bagi pertukaran pengetahuan agama dan budaya, menarik ulama-ulama dari berbagai daerah Nusantara untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam.
Di bawah kepemimpinan raja ke-4 Kesultanan Banten, Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul Kadir (1596-1651), Banten bahkan menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam yang dihormati.
Jejak Islam di Bogor semakin terlihat dengan adanya makam-makam Islam yang tersebar di wilayah Parung Sapi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Makam Garisul Jasinga menjadi bukti fisik tentang keberadaan Islam di Bogor pada abad ke-19.
Bentuk kuburan yang ditempatkan di tempat ketinggian atau bukit mencerminkan pentingnya tempat tersebut dalam keyakinan agama Islam. Nisan dan kijing yang tinggi berundak menunjukkan status sosial atau kehormatan yang tinggi bagi yang dimakamkan.
Penelitian arkeologis yang dilakukan di situs Garisul memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kaitan antara aspek sejarah dan budaya dalam penyebaran Islam. Mobilitas sosial dan budaya, terutama yang terjadi melalui peristiwa politik, memainkan peran penting dalam pembentukan identitas Islam di Bogor.
Di pinggiran Bogor, di wilayah Bantar Jati dan Cipaku, juga terdapat makam-makam dengan karakteristik yang serupa, menegaskan bahwa Islam telah mengakar kuat di berbagai sudut Bogor.
Sejarah masuknya Islam ke Bogor bukan hanya cerita tentang penyebaran agama, tetapi juga tentang pertukaran budaya, pengetahuan, dan nilai-nilai yang membentuk wajah dan identitas masyarakat Bogor hingga hari ini.
Dengan memahami jejak sejarah ini, kita dapat lebih menghargai dan merayakan keberagaman budaya dan agama yang menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan Bogor.
Sumber :
Hubungan antara gerakan – gerakan masyarakat muslim banten dengan situs garisul-jasinga kabupaten bogor : kajian tipologi nisan. Muhammad Thoha Idris, Program Studi Arkeologi bidang Ilmu Pengetahuan Budaya Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995.
Arkeologi Islam Nusantara, Uka Tjandrasasmita
Komunitas Bogor Historia





















