Bogor24Update – Di tengah perkembangan ekonomi yang semakin dinamis, Kota Bogor tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sejumlah usaha yang menjadi andalan masyarakat. Salah satu usaha yang telah menjadi pilar ekonomi kota ini.
Andalan atau singkatan anak dalam negeri ini dengan tagline menolak miskin atau wajib rajin, besutan warga komplek kehutanan, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, sukses dalam mengembangkan usahanya.
Usahanya sekarang tersebar di 23 titik penjualan ayam potong dan 18 gerobak keliling berjualan es krim, cilor dan sempol dengan jumlah karyawan 80 orang.
Usaha yang dirintis kembali oleh Dadang Senjaya setelah bangkit dari keterpurukan ketika bencana nasional pandemi Covid-19 di tahun 2019 hingga tahun 2022.
“Kalau basic usaha saya sejak kecil di usia 14 tahun itu, saya ikut saya paman belajar usaha sablon,” kata Kang DS sapaan akrabnya kepada Bogor24Update, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Usaha yang digeluti pria berusia 36 tahun itu mulai dari penyewaan gerobak, jualan makanan ringan, es krim, dan ayam potong. Bahkan DS terus mengembangkan usahanya hingga ke bidang properti.
“Harga ayam potong kisaran Rp 33.000 lebih murah, ada juga jajanan es krim Rp 3.000, otak-otak, sempol dan cilor masih banyak juga, dan untuk sewa gerobak hanya Rp 20.000,” kata dia.
DS sendiri lahir di jalanan bahkan sempat menjadi ketua XTC, salah satu komunitas motor di Bogor. Tercetusnya membuka usaha hingga memiliki karyawan, karena ia sempat berpikir dan intropeksi diri hingga mulai merintis kembali usahanya hingga saat ini.
“Waktu itu, saya merenung, intropeksi diri, ngaji diri, secara perlahan-lahan mulai merintis kembali dan terus mengembangkan usahanya, pada intinya sih saya mencintai negeri ini dan membantu pengangguran di Kota Bogor,” ucapnya.
Selain itu, gerobak andalan ini juga mengutamakan kebersihan dan kenyamanan pelanggan. Dengan gerobak yang bersih dan tertata rapi, serta pelayanan yang ramah, pengunjung merasa seperti di rumah sendiri saat menikmati hidangan di sini.
Tentunya, usaha gerobak ini juga berkontribusi pada ekonomi lokal dengan memberikan pekerjaan kepada penduduk setempat. Hal ini adalah contoh nyata bagaimana kuliner lokal dapat menjadi motor penggerak ekonomi suatu daerah.
“Sesuai dengan tagline, wajib rajin menolak miskin, andalan karya anak negeri,” pungkas dia.