Namun baginya WTP ini maknanya cukup dalam. Sebab, ini adalah pagar pengaman bagi semua agar setiap APBD, setiap rupiah betul-betul terasa manfaatnya oleh rakyat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin menyampaikan, pada dasarnya merasa bersyukur dan bangga sebagai warga sekaligus wakil rakyat, Pemkot Bogor menorehkan prestasi tujuh kali berturut-turut WTP.
“Mudah-mudahan ini adalah cerminan dari wali kota bersama dengan seluruh ASN memberikan pelayanan terbaik bagi warganya,” kata Jenal.
Namun, Jenal mengingatkan agar WTP ini jangan menjadi tolak ukur utama ketika laporan akuntansi keuangan sudah dilaporkan semua, justru menjadi pemacu agar lebih semangat lagi mempertahankan apa yang sudah dicapai.
“Jadi kalau peribahasanya jangan terhanyut dengan nilai WTP. WTP belum tentu tidak ada masalah, belum tentu tidak ada kesalahan administrasi dan masih banyak kekurangan, terutama masalah aset,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, sembilan kota kabupaten yang tadi dinilai, masalah aset menjadi hot issue dan variabel itu tidak hanya dari internal saja, dari eksternal pun berpengaruh.
“Pergantian kepala daerah pun berpengaruh, penelusurannya pun harus mendetail, termasuk sertifikasi aset, kita tidak bisa berdiri sendiri, butuh kerja sama stakeholder yang lain,” tandasnya.