Bogor24update – Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB Pustaka) menggelar Forum Komunikasi Perpustakaan dan Literasi Pertanian (FKP) pada 19–20 November 2025.
Bertempat di Auditorium Utama Ir. Sadikin Sumintawikarta. Pada forum kali ini tepatnya di Ruang Cinema BRMP, Sumber Daya Lahan Pertanian, Kota Bogor, Kamis, 20 November 2025.
Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya bagi para pegiat, dan pelaku di bidang literasi pertanian. Forum ini juga bertujuan untuk memperkuat peran vital penerbitan dalam mendorong pengembangan ilmu dan memicu inovasi di sektor pertanian nasional.
Salah satu inti dari rangkaian kegiatan FKP adalah diskusi yang mengangkat tema “Penerbitan Pertanian: Pilar Penghimpunan Pengetahuan dan Pengembangan Inovasi Penerbitan.”
Muhammad Ansyari Tantawi Nasution, Narasumber Perpusnas Press, mengatakan adanya kegiatan ini membuktikan bahwa literasi dibutuhkan oleh semua bidang salah satunya bidang pertanian.
“Semua bidang, termasuk bidang pertanian, ternyata membutuhkan literasi dan penerbit pertanian Press tetap menjaga literasi di bidang pertanian,” ucapnya.
Ansyari juga mengatakan bahwa literasi bukan hanya sekedar membaca, bisa juga mengekspresikan yang sudah dibaca hingga merealisasikan berbagai hal yang sudah dibaca.
“Literasi ini bukan hanya membaca, namun mengekspresikan apa yang dibaca, baik itu menuliskan buku kembali, membuatnya menjadi format-format pembelajaran, hingga merealisasikan aksi inovasi,” ujar Ansyari.
Sementara itu, Sony Heru Kusuma dari BRIN Press melihat diskusi yang mempertemukan tiga penerbit besar yakni BRIN Press, Perpusnas Press, dan lembaga penerbit pertanian sebagai momentum strategis untuk membangun kerja sama yang lebih solid dan luas di masa depan.
“Ada penerbit BRIN, ada juga Perpusnas Press, juga ada dari Kementan Press, juga kami harapkan ada sinergi di antara ketiga penerbit ini untuk kerja sama kedepannya,” beber Sonny.
Epik Finilih dari Lembaga Sertifikasi Penerbitan yang berperan sebagai moderator dalam kegiatan ini menegaskan bahwa kualitas buku dan terbitan sangat bergantung pada kapasitas dan tingkat edukasi para penulis serta editor yang terlibat dalam proses produksi.
“Memastikan bahwa sebuah buku terbit dengan baik tentu dimulai dari para penulis dan editornya juga yang teredukasi dengan baik,” ujarnya.
Epik berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah berkelanjutan bagi BB Pustaka dan penerbit pertanian dalam menyiapkan penulis serta naskah-naskah unggulan. Naskah-naskah ini diharapkan dapat diterbitkan oleh berbagai lembaga, baik Perpustakaan Press, BRIN Press, maupun Perpusnas Press.
“Kami berharap mungkin ke depannya kegiatan ini yang sangat bagus dan luar biasa ini tidak hanya berhenti pada hari ini saja, tapi tentunya kami harapkan ini terus dilanjutkan,” pungkasnya.
Penyelenggaraan FKP 2025 merupakan wujud komitmen nyata BB Pustaka dalam memperkuat literasi pertanian nasional, khususnya melalui penerbitan karya ilmiah dan pengelolaan kekayaan pengetahuan.
Melalui forum ini, sinergi baru diharapkan akan lahir, yang mampu mempercepat transfer ilmu, mendorong lahirnya inovasi pertanian, dan membangun budaya literasi yang lebih modern serta produktif di sektor pertanian Indonesia. (*)



















