Bogor24Update – Bagi warga Kota Bogor mungkin sudah tidak asing dengan roti gambang. Pasalnya, roti berwarna cokelat alami dengan cita rasa manis ini masih menjadi andalan di tengah bertebaran kudapan lain.
Pengrajin roti gambang yang masih eksis hingga sekarang dan dapat ditemui di Kota Bogor, salah satunya di Kampung Babakan Sirna, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah.
Pelaku UMKM dengan nama Roti Gambang Sa’arina merupakan usaha keluarga yang turun-temurun. Awal berdiri tahun 1998, Roti Gambang Sa’arina memproduksi roti manis.
Seiring perjalanan di tahun 2000 mulai mengembangkan usahanya dengan memproduksi kudapan roti gambang. Nama Sa’arina sendiri memiliki arti sesempatnya atau kalau ada waktu.
“Jadi (usaha) roti gambang ini meneruskan dari mertua dari istri saya yaitu Almarhum Dedi Muhamad Supria, lalu dilanjutkan oleh kami sebagai regenerasi,” kata pengrajin Roti Gambang Sa’arina, Cecep Solihin kepada Bogor24Update, Rabu, 17 Januari 2024.
Hingga sekarang ia bersama istrinya, Desi Hapitalia mengaku masih terus mempertahankan kualitas rasa Roti Gambang Sa’arina dengan varian rasa original dan keju manis.
“Kita mencoba untuk mempertahankan kualitas hingga banyak pelanggan yang masih menjadi langganan roti gambang ini, bahkan kita juga dibantu oleh anak-anak yang dulunya orangtuanya bekerja di sini,” ujar dia.
Roti gambang Sa’arina memiliki ciri khas dengan bentuk ukuran panjang 5 sentimeter dan diameter 3,5 sentimeter. Adapun bahan baku roti gambang ini terdiri dari terigu, gula merah, margarine telor, keju, kayu manis, dan soda kue.
Dalam satu hari, Cecep rata-rata bisa memproduksi 800 roti gambang yang siap dipasarkan ke sejumlah toko serta secara online. Roti gambang Sa’arina bahkan sudah menjangkau pasar di luar wilayah Kota Bogor.
“Kalau harga satuan di angka 300 rupiah hingga 400 rupiah. Untuk kemasan Rp 10.000 dengan isi 8 biji. Selain (pembeli) yang datang ke sini dan dijual ke toko hampir di luar Jawa ada yang pesen, misalnya Bali, Aceh, Sulawesi serta Kalimantan,” ujar dia.
Keberadaan UMKM roti gambang ini walaupun sudah lama beroperasi di Kota Bogor, tetapi belum ada sentuhan dari pemerintah atau bisa dikatakan mandiri. Kendati demikian, ia mengaku sering diundang untuk membuka stand setiap ada kegiatan dari Pemerintah Kota Bogor.
“Kita berdiri dari kaki kita sendiri, tetapi Alhamdulillah pemerintah mengakui adanya UMKM roti gambang, setiap event kita selalu diundang, pernah sekali mendapatkan bantuan kala itu wabah Covid-19 yang melanda Kota Bogor,” tandasnya.