Bogor24Update – Unit siaga SAR Kota Bogor akan dibentuk. Pembentukan Unit SAR di Kota Bogor ini tidak lepas dari status Kota Bogor yang masuk ke dalam wilayah rawan bencana.
Hal itu terungkap saat Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menerima audiensi dari Deputi Sarana dan Prasarana Basarnas di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, pada Rabu kemarin. Audiensi ini terkait rencana pembentukan unit siaga SAR di Kota Bogor.
Deputi Sarpras dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Marsekal muda TNI Fachrizet mengatakan, saat ini Basarnas sudah mempunyai 77 unit SAR di seluruh Indonesia dengan jumlah kantor SAR berjumlah 44.
Unit SAR Kota Bogor nantinya akan menjadi unit SAR ke-78 yang meliputi wilayah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.
“Unit SAR Kota Bogor ini nantinya berada di bawah SAR Jakarta karena personel yang ditempatkan di Unit SAR Kota Bogor merupakan personel dari Kantor SAR Jakarta,” terangnya dikutip Kamis, 28 Maret 2024.
Fachrizet berharap Unit SAR Kota Bogor ini bisa segera direalisasikan agar bisa membantu proses pencarian orang, penyelamatan nyawa orang, baik pada kecelakan pesawat, kapal, tanggap darurat bencana, daerah wisata, kasus terjepit, warga hanyut, dan semua hal yang menyangkut jiwa manusia.
Unit SAR tidak bekerja sendiri, pihaknya juga akan bergabung dengan Tagana, BPBD, pemadam kebakaran (Damkar) dan lainnya.
“Jadi Pemkot Bogor memberikan pinjam pakai bangunan untuk unit SAR Bogor. Ada lahan di Kayumanis bekas puskesmas yang bisa dimanfaatkan unit SAR Kota Bogor. Nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan BKAD Kota Bogor agar secepatnya terealisasi,” tegas dia.
Sementara Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyambut baik keinginan dari Basarnas untuk membuat unit kerja di Kota Bogor dibawah koordinasi SAR Jakarta.
Hal tersebut mengingat Kota Bogor merupakan salah satu kota rawan bencana. Di mana setiap tahun ada lebih dari 1.000 bencana yang terjadi.
“Kami selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan tim penanggulangan dan penanganan bencana di Indonesia. Kita punya Damkar, BPBD dan sekarang akan ada Unit SAR yang ikut terlibat,” katanya.
“Jadi akan kami fasilitasi dengan pinjam pakai aset yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik,” imbuh Dedie. (*)