Bogor24Update – Setiap wilayah memiliki ciri khas dan potensi yang dapat diunggulkan, terlebih yang berkaitan dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Semisal Kampung Buntar RW08, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan. Wilayah ini dikenal masyarakat luas dengan hasil produksi makanan cemilannya yaitu manisan pala.
“Manisan pala ini, sudah menjadi produk unggulan bagi Kota Bogor, kalau ada manisan pala yah di muarasari,” kata Lurah Muarasari Mugi Mulyawan, kepada Bogor24Update, Senin 14 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, produk UMKM yang dihasilkan oleh warganya sudah dikenal dan banyak dipesan oleh masyarakat luar Bogor. Bahkan, cemilan yang satu ini kerap andil di setiap pameran kuliner dan UMKM yang digelar oleh dinas terkait.
Karenanya, Kampung Buntar menjadi salah satu wilayah penghasil pala terbesar di Kota Bogor. Sehingga warga luar Bogor yang datang menemui kerabat atau koleganya di kampung tersebut, lebih mudah mendapatkan produk unggulan berbahan dasar pala sebagai oleh-oleh.
“Banyak yang dihasilkan dari buah pala, selain manisan, ada juga sirup, banyak inovasi dari bahan bakunya itu buah pala,” ujar Mugi.
Sementara itu, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Tani, Nurhasanah mengungkapkan, KWT dengan ciri khas manisan pala sudah ada sejak tahun 2015.
Melalui KWT itulah, warga memanfaatkan pala dari para petani setempat, untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan yang menjadi ciri khas dan dapat memberikan dampak perkembangan ekonomi masyarakat.
Proses Pembuatan Manisan Pala
Tahapan pertama, buah pala yang didatangkan dari para petani setempat kemudian ditampung. Lalu, buah pala yang memiliki rasa asam dan kesat itu diproses dengan cara dibersihkan terlebih dahulu.
Setelah ditiriskan beberapa saat, buah pala kemudian dikupas untuk sekaligus memisahkan daging dengan bijinya.
“Daging buah pala terkupas, lalu direndam dengan air bersih. Setelah itu dimasukan kedalam air mendidih dengan ditaburi garam secukupnya hingga getah dan kadar asamnya hilang,” jelas Nurhasanah.
Usai tahap pertama, lanjut dia, daging buah pala kemudian diolah menjadi aneka manisan dengan bentuk dan warna yang juga bervariatif. Mulai dari manisan pala kering yang hanya ditaburi gula pasir, dan manisan basah yang dicampur dengan larutan gula serta varian lainnya selain manisan.
“Sebenarnya lebih mudah untuk buah pala, bisa dibuat manisan basah, dan manisan kering, ada juga permen dan sirup, dan bahan campurannya itu cukup gula saja,” kata dia.
Setelah itu, varian cemilan dan minuman berbahan dasar buah pala tersebut rampung diolah, kemudian dikemas dengan berbagai ukuran dan siap untuk dijual ke masyarakat luas.
Selain turut dalam berbagai kegiatan pameran produk UMKM, manisan pala dari Kampung Buntar ini mudah didapat dan tersedia di toko-toko penjual makanan dan jajanan oleh-oleh khas Bogor. Baik di tempat wisata maupun tempat tempat beristirahat dari perjalanan (rest area).
Untuk manisan pala ukuran 150 gram dan sirup buah pala ukuran 250 mililiter dijual dengan harga Rp. 18.000, sedangkan untuk permen pala Rp. 15.000.
“Alhamdulillah oleh-oleh manisan pala ini, sudah tersebar dan saat ini, sudah ada di Tokopedia dan Sophie,” kata Nurhasanah.
Dalam sehari, pengrajin manisan pala di Kampung Bunar bisa memproduksi kisaran 40 kilogram, atau makanan siap saji yang sudah dikemas sampai 40 buah, tergantung modifikasi oleh pengrajinnya.
“Banyak macam untuk inovasi buah pala, tetapi di saya ini, hanya yang keinginan pemesan saja, sirup, permen, manisan basah dan kering dari buah pala,” tutup dia.