Bogor24Update – Puluhan warga Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, menggelar aksi unjuk rasa di kantor ATR/BPN Kabupaten Bogor, Senin 6 Oktober 2023.
Aksi tersebut dilakukan untuk meminta penjelasan terkait harga ganti untung lahan mereka yang terdampak pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) seksi 3.
Koordinator Aksi, Anton mengatakan, nilai yang diberikan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) terhadap lahan warga yakni Rp1,4 hingga Rp4,3 juta. Angka tersebut, kata dia, tidak sesuai dengan harga lahan warga yang seharusnya.
“Harusnya diukur dilihat berdasarkan harga kewajaran, kelayakan, berdasarkan lingkungan yang ada,” cetusnya.
Anton mengungkapkan, jika dilihat dari letak strategis lahan warga yang terdampak, maka angka tersebut sangat tidak sesuai, bahkan dianggap merugikan warga.
“Sekarang ini kan kita wilayahnya sangat strategis, pertama kita itu dekat sekali dengan fasilitas-fasilitas penting. Nah itu kami tidak tahu darimana landasan penilaian mereka hingga keluar harga seperti itu. Dan sampai saat ini masih diukur namun belum ada kejelasan,” ungkapnya.
Baca Juga : Warga Bojonggede Gelisah Uang Ganti Rugi Pembangunan Tol Desari 3 Tak Jelas
Karena hal tersebut, warga menduga ada kongkalikong antara KJPP dengan pihak panitia proyek pembangunan jalan tol terkait harga yang tidak pantas tersebut.
“Kami melihat ada indikasi kongkalikong antara KJPP dengan panitia ini, mengapa tidak? Karena panitia berlindung kepada KJPP, KJPP perlindung kepada pengadilan lalu kami disuruh berhadapan dengan pengadilan,” tutur Anton.
“Kalau memang mereka benar-benar survei terhadap lahan kami, mungkin mereka tidak akan menilai harga lahan kami seperti itu, di lahan kami harga tidak segitu, jadi ketika ini dilakukan KJPP berarti ada kesepakatan diluar itu,” kata Anton menegaskan.
Kendati demikian, belum ada titik terang dari unjuk rasa yang dilakukan tersebut. Sebab, ATR/BPN Kabupaten Bogor hanya menampung aspirasi dari warga.
“Sampai saat ini tidak ada keputusaan final dari BPN, hanya penyampaikan kita ditampung, kami diskusikan dengan pimpinan, begitu katanya,” tandasnya.
Sekedar informasi, Tol Desari merupakan pembangunan pemerintah yang diresmikan sekitar pada 27 September 2018.
Tol ini dibangun sebagai penghubung Jakarta dengan Depok yang dimana juga melintasi Kota Jakarta Selatan, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor.