Bogor24update – Anak tahun 2000-an mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Crush Gear. Serial kartun Jepang, yang menghiasi setiap Minggu pagi kita. Nah di Kota Bogor, ternyata ada komunitas pecinta Crush Gear loh.
Sebelum dijelaskan lebih jauh soal komunitas, kita ingat-ingat lagi soal Crush Gear. Crush Gear Turbo, atau sering disebut sebagai Crush Gear, adalah judul sebuah serial anime dan manga yang diproduksi oleh Sunrise dalam 68 episode. Filmnya sendiri pertama kali disiarkan di Jepang oleh jaringan televisi Animax sejak 7 Oktober 2001 sampai tanggal 26 Januari 2003.
Nah ternyata mainan Crush Gear itu diproduksi dan disukai banyak anak dikala itu, tak terkecuali oleh orang dewasa.

Mungkin bisa dilihat dari Komunitas Crush Gear Bogor, rata-rata anggotanya sudah pada berumur yah. Kebanyakan dari mereka mengaku suka crush gear sedari kecil, kebanyakan pas waktu mereka sekolah dasar.
Ketua Komunitas Crush Gear Bogor, Moses Abraham belum lama ini berbincang dengan tim Bogor24update. Moses yang sudah 7 tahun mencintai mainan ini bercerita jika peminat mainan crush gear sangat banyak di Bogor.
“Untuk pecintanya crush gear banyak, tapi karena ini mainan lama terakhir produksi 2002 yang main udah umur juga, untuk nostalgia aja sih,” katanya saat berbincang.
Moses menjelaskan jika Crush Gear ini berbeda dengan Tamia, mainan mobil yang mengandalkan kecepatan. Bagi Moses dia lebih suka dengan Crush Gear karena ia seperti melatih petinju untuk bertarung di ring.
“Orang orang umumnya pada kenal kan tamia itu hanya fokus di balapan. Kalau saya pribadi suka crush gear, dia beda sama tamia. Jadi bagaimana dia fokus di arena dengan lawan. Ibaratkan kita tuh seperti manajer dari petinju, di mana kita latih si petinju itu agar kuat di ring. Itu yang kita lakukan juga di crush gear,” jelasnya.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Crush Gear di Bogor, semisal kegiatan turnamen, lalu saling sharing dan tukar pengalaman.
“Kegiatannya buat ngeramein komunitas, setiap seminggu sekali turnamen poin, nanti poin itu diakumulasikan dua bulan ke depan, yang banyak yang menang. Turnamen besar diadakan setiap 3 bulan sekali,” jelas Moses.
Penilaian pada Crush Gear pada turnamen itu dilihat dari seberapa lama bertahan di arena. Ibarat pertandingan sumo, pemenang turnamen Crush Gear itu ketika bisa menjatuhkan atau mengeluarkan mobil musuk ke area.
“Yang dinilai itu selama 1,5 menit di arena tidak keluar, dan kalau bisa membalikan lawan, mengalahkan lawannya, entah membalik atau mengirim keluar arena itu dia pemenang,” terang Moses.
MASUK GOLONGAN MAINAN LANGKA
Satu hal yang harus diketahui tentang hobi ini, adalah mainannya yang sekarang sudah langka. Bahkan tidak ada produksi lagi dari negeri asalnya di Jepang. Itulah mangaka mainan ini juga terbilang mainan mahal, tapi tentu saja ada yang murah. Namun bagi mereka yang ingin kompetitif di turnamen, tentu harus merogoh kocek lebih dalam.
Untuk mendapatkan part dari mainan ini juga terbilang sulit. Bahkan para penghobi ini harus mencarinya dari website luar negeri untuk memburu part yang mereka inginkan.
“Untuk sekarang ini lumayan sulit, karena di aitu tadi karena sudah tidak diproduksi, sekalipun ada langka sekali. Dari luar sangat sulit yah, karena jarang ada mainan yang mendatangkan crush gear ke Indonesia, makanya kita ngakalinnya pakai part riecast, kita cetak ulang. Tujuannya supaya semua orang bisa punya crush gear ini,” kata Moses.
Madi salah satu penghobi Crush Gear sudah sejak sekolah dasar menyukai mainan ini. Awal kali suka karena melihat serial kartunnya di televisi. Sejak itu ia mulai mengkoleksi mainannya dan pernah menjuarai turnamen skala nasional.
“Mungkin gara-gara dulu nonton kartunya waktu kecil, mobil pakai senjata tarung gitu, jadi kelihatan seru, sampai sekarang juga seru, kalau pun kalah jadi ledek ledekan aja, seru,” kata Madi.
“Di Bogor sendiri pernah ada turnamen 2019 terbuka, satu Indonesia kebetulan saya juara satu, kelas turbo,” tambahnya.
Tak sedikik materi yang dikeluarkan Madi untuk hobinya ini. Agar lebih kompetitif, ia sudah mengeluarkan sekitar 1-2 juta rupiah untuk membangun Crush Gear kesukaannya.
“Mungkin kalau mau kompetitif yah satu crush gear 1-2 juta sudah kompetitif buat bertarung. Kalau saya kurang lebih 2 juta lah, untuk hobi,” tutupnya.(*)