Bogor24Update – Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Leuwisadeng mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas) atas dugaan ancaman terhadap petugas kesehatan di Puskesmas Leuwisadeng.
Camat Leuwisadeng, Rudy Mulyana, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap anggota Ormas yang diduga melakukan ancaman terhadap petugas kesehatan yang terjadi pada Kamis malam tersebut.
“Kami mengambil pendekatan tengah. Jika ada kekurangan dalam pelayanan, kami akan melakukan koreksi. Namun, intimidasi seperti yang terjadi ini sangat disayangkan,” ungkap Rudy, Jumat 26 April 2024.
Menurutnya, wajar jika dalam proses pelayanan terdapat kekurangan dan kelebihan, namun diharapkan masalah tersebut dapat diselesaikan tanpa menciptakan kegaduhan.
“Kami tidak ingin melihat intimidasi seperti ini terjadi lagi. Ini tidak hanya merugikan petugas, tapi juga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Baca Juga : Ngamuk Usai Diperiksa, Oknum Anggota Ormas Ancam Petugas Puskesmas Leuwisadeng
Rudy berharap insiden ini dapat diselesaikan secara damai, namun jika tidak membuahkan hasil, tindakan hukum akan diambil sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Jika tidak ada kesepakatan yang dapat dicapai dan tidak ada solusi dari pihak terkait, kami akan menempuh jalur hukum yang sesuai. Saat ini, belum ada laporan resmi terkait kejadian ini. Kami meminta untuk melakukan mediasi terlebih dahulu, mengingat semua pihak yang terlibat adalah warga kita sendiri,” tandasnya.
Sebelumnya, video segerombolan anggota Ormas yang menggeruduk Puskesmas Leuwisadeng, Kabupaten Bogor viral di media sosial.
Berdurasi 31 detik, video yang menunjukkan kearoganan anggota Ormas tersebut terjadi ketika salah satu oknum di antara mereka ingin mendapatkan perawatan dari Puskesmas Leuwisadeng.
Namun merasa tak dilayani, oknum tersebut mengeluarkan kata-kata kasar dan ancaman. Bahkan beberapa di antara mereka diketahui membawa senjata tajam jenis golok yang sudah dipersiapkan sebelum datang ke Puskesmas Leuwisadeng.
“Aing hayang cageur di dieu m*onyet sia lain dijedogken dindie (Saya ingin sembuh di sini, bukan dibiarkan). Dibeulah sia ku aing (Dibelah kamu sama saya),” jelas oknum anggota Ormas tersebut. (*)