Bogor24Update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) tengah menggarap program bedah rumah.
Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih mengatakan, tahun ini anggaran bantuan sosial program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebesar Rp21,7 miliar untuk 1.758 unit rumah.
Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu atas perumahan, pihaknya siap mengulirkan program bedah rumah yang saat ini dalam tahap pengkajian.
“Kita sekarang sedang menggarap program bedah rumah untuk nanti di perubahan (APBD 2025),” kata Esti, Kamis, 27 Februari 2025.
Ia menjelaskan, bedah rumah ini dengan memperbaiki rumah tidak layak huni secara total. Adapun kriteria penerima program ini, yaitu rumah tidak layak huni dalam kondisi rusak parah hingga mengancam keselamatan jiwa.
Rumah tersebut terdata dalam P3KS atau kategori kemiskinan ekstrem serta memiliki anggota keluarga yang menderita TBC, karena itu menunjukkan kondisi rumah yang tidak sehat.
“Saat ini, Disperumkim tengah melakukan penggabungan data Sahabat, P3KS termasuk kesehatan untuk warga yang keluarganya mengidap TBC,” paparnya.
Esti menyebutkan program ini sejalan dengan misi Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Wakilnya, Jenal Mutaqin dalam mewujudkan Bogor Sehat dan Bogor Sejahtera.
Ia juga menjelaskan, pagu anggaran untuk program bedah rumah masih dalam proses kajian. Namun diperkirakan biaya untuk satu unit rumah sekitar Rp50 juta hingga Rp60 juta.
“Kami mengacu pada contoh rumah hunian tetap (huntap) di Pamoyanan,” imbuh Esti.
Selain penganggaran, jumlah unit rumah yang akan dibangun masih dalam tahap kajian. Saat ini, Disperumkim bersama Bapperida sedang merumuskan mekanisme pelaksanaan program, termasuk kemungkinan melibatkan pihak ketiga dalam pembangunan rumah.
“Kami telah menemukan sistem yang memungkinkan bantuan RTLH tetap berjalan dengan dua skema, yaitu bantuan sosial tunai (BST) dan program bedah rumah, sehingga keduanya bisa saling melengkapi,” tandasnya. (*)