Bogor24Update – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim meninjau penanganan bencana longsor tembok penahan tanah (TPT) di area proyek underpass Batutulis atau Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.
Kedatangannya, Dedie ingin memastikan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat dan juga pelaksana pekerjaan penataan kawasan Stasiun Batutulis memperbaiki dengan cepat TPT yang longsor pada Kamis lalu itu.
Dedie mengatakan, saat ini pihak Balai Teknik Perkeretaapian tengah menganalisis penyebab kejadian longsornya TPT tersebut.
“Tidak perlu khawatir Balai Teknik Perkeretaapian Jabar dan kontraktor akan bertanggung jawab dan akan melakukan langkah-langkah untuk rehabilitasi termasuk perbaikan dan pembangunan kembali,” ujarnya kepada awak media di lokasi, Rabu, 22 November 2023.
Dirinya bersyukur kejadian itu terjadi sebelum underpass Batutulis beroperasi, sehingga bisa terdeteksi yang menjadi penyebabnya.
“Kita lihat ini tidak ada hal yang istimewa, hujannya memang sangat deras dengan intensitas sangat tinggi dan kondisi tanahnya juga labil,” ungkapnya.
Ia menilai longsoran yang memakan sebagian badan jalan tersebut diperlukan treatment atau perlakuan yang lebih serius.
“Insyaallah tanggal 10 Desember kita akan uji cobakan kembali dan mudah-mudahan kedepannya aman,” katanya.
“Kami minta masyarakat bersabar, karena alat berat ada, pekerja ada, dan semua sedang disiapkan. Memang ini harus diperkuat agar tidak terjadi kembali,” imbuhnya.
Dedie menduga penyebab terjadinya longsor tersebut lantaran kemungkinan adanya titik mata air di area TPT.
“Kalau titik mata air ini harus di-treatment. Dorongan mata air ditambah dengan derasnya hujan maka diperlukan sulingan air yang lebih masif agar dorongan air tidak menekan kepada dinding tebing,” katanya.
Dilokasi yang sama, PIC Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat, Hartata Putra mengemukakan, pihaknya bersama dengan pelaksana pekerjaan tengah melakukan kajian untuk review agar tidak salah dalam mengambil keputusan terkait penanganan longsor.
“Proses perbaikan longsor akan ada perlakuan khusus. Dari kajian tenaga ahli itu akan kita maksimalkan agar tidak terjadi lagi kedepannya,” kata Hartata.
Ia mengatakan, kejadian tersebut tidak mengganggu proses pembangunan. Pihaknya menargetkan perbaikan longsor selesai pada 10 Desember nanti.
“Waktu pelaksanaan pakai multiyears, jadi bisa sampai tahun depan, namun untuk target lalu lintas (Jalan Saleh Danasasmita) tanggal 10 Desember sudah normal bisa dua jalur lagi, agar isu-isu di masyarakat tidak berkembang lagi, makanya akan dikaji lebih dalam,” tuturnya.
Saat ini, kata Hartata, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen, sementara secara keseluruhan proyek ini akan selesai pada Maret 2024 mendatang.
“Kemungkinan di bulan Maret kita rampungkan semua termasuk penanganannya. Pengerjaan dari konstruksi yang sudah dibangun underpass sampai pembangunan di stasiun, seperti JPO,” tandanya.