Bogor24Update – Pengelola Kebun Raya Bogor (KRB), PT Mitra Natura Raya (MNR) angkat suara terkait pohon tumbang di area makam Belanda yang berada di dalam kawasan KRB.
Vice President PT MNR, Andreas F Kindangen menjelaskan, sebagai mitra strategis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengelolaan KRB, pihak MNR penanganan cepat terhadap pohon roboh yang menimpa makam Belanda.
Dari hasil mitigasi lapangan dilaporkan adanya pohon roboh di area makam Belanda KRB akibat force majeure hujan deras dan angin kencang pada 21 Januari 2025.
Sebelumnya, sejak 5 Januari sampai 20 Januari 2025, curah hujan di Kota Bogor relatif tinggi menyebabkan kontur tanah di area perakaran pohon tersebut menjadi lebih lunak, sehingga ketika terjadi angin yang cukup kencang, pohon tersebut roboh ke arah timur dan menimpa bagian bangunan makam dan bangku taman.
“Jadi memang terjadi pohon roboh di area makam Belanda akibat anomali cuaca, hujan, angin kencang yang memang itu terjadi karena proses alam, sehingga tumbangnya salah satu pohon itu mengenai atau menimpa beberapa nisan yang ada di makam Belanda,” ujar Andreas dalam keterangannya, Jumat, 7 Februari 2025.
Andreas juga menjelaskan, dari hasil pemeriksaan lapangan, ditemukan kerusakan terhadap enam unit makam Belanda dan dua unit bangku taman.
“Kami sebagai mitra pengelola segera merespon kejadian tersebut dengan melakukan tindakan yang sesuai dengan prosedur. Kami berkoordinasi dengan pihak terkait merespon kejadian tersebut. Tentunya kita tidak akan membiarkan hal tersebut, ada tahapan-tahapan yang kita lakukan untuk memperbaiki area makam tersebut,” katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai langkah. Diawali dengan peninjauan lokasi dan koordinasi oleh tim Hortikultura, Facility Management dan Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) BRIN.
Selain itu, dilakukan dokumentasi kerusakan melalui foto dan video. Juga dilakukan pemasangan police line di sekeliling area pohon tumbang. Hal ini berguna untuk mengantisipasi pengunjung yang mendekat ke lokasi kejadian pohon roboh.
Pihak MNR juga melakukan koordinasi dengan tim terkait perihal agenda perapian pohon roboh di area makam Belanda. Perapian sedang dilakukan oleh tim sejak Rabu, 22 Januari 2025 hingga kini.
“Kegiatan yang dilakukan perapian dan pemotongan tajuk yang menimpa bangku taman, perapian dahan yang menutupi akses jalan di makam Belanda, pemotongan cabang utama yang menimpa bangunan makam, perapian dan pengangkutan hasil pemotongan batang serta perapian dan kebersihan puing-puing bangunan-bangunan makam,” paparnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, Andreas mengatakan pihak MNR melakukan pengecekan lanjutan khusus terhadap pohon-pohon daerah makam Belanda. Pihaknya juga melakukan perawatan dan pemangkasan terhadap pohon yang dinilai berisiko.
“Kami juga melakukan penanganan segera terhadap bangunan makam yang rusak untuk menghindari kerusakan lebih lanjut dan menimbang area tersebut sebagai situs cagar budaya yang harus dijaga,” imbuhnya.
Selain itu, masih kata Andreas juga melakukan peningkatan pengawasan terhadap area lain yang berisiko tinggi untuk tumbang karena faktor serupa terutama saat cuaca ekstrim. (*)