Bogor24Update – Saleh Sjarif Bustaman atau dikenal sebagai Raden Saleh merupakan pionir seni rupa modern Indonesia. Pelukis keturunan Arab-Jawa ini melahirkan banyak karya lukisan yang mengangkat tema nasionalisme.
Menurut Juru Pelihara Makam Raden Saleh, Sandra, Raden Saleh merupakan pelukis dunia warga Indonesia, yang memiliki jiwa nasionalisme dan artistik pada masanya.
Raden Saleh juga merupakan sosok yang low profile, di mana selalu menyembunyikan silsilahnya bahwa dirinya merupakan keturunan ningrat.
“Raden Saleh sempat tinggal di istana negara, dan belajar melukis, lalu dia itu dikirim ke luar negeri untuk sekolah melukis, seni lukis di beberapa negara Eropa,” kata Sandra kepada bogor24update, Rabu, 16 Agustus 2023.
Ia menjelaskan, Raden Saleh kecil memang anak yang aktif dan salah satu kegemarannya, yaitu menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah rakyat (Volks-School).
Bukan hanya itu, Raden Saleh juga mulai bergaul untuk memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda dan lembaga-lembaga elite Hindia Belanda.
“Sosok pelukis Indonesia merupakan darah pejuang, dan orangtuanya kala itu seorang bupati terkenal. Keluarga beliau dikenal sebagai keluarga pejuang,” ujar dia.
Ada beberapa hasil karya lukisan yang pernah dibuat Raden Saleh setelah pulang belajar sekolah seni lukis di luar negeri dan sangat legendaris.
Diantaranya, adalah Perburuan Banteng atau La Chasse au Taureau Sauvage (1855, The Wounded Lion (1839), The Lion Hunt (1840), dan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857).
“Kalau mendengar yang namanya Raden Saleh, sudah pasti merupakan pelukis dunia yang karyanya sangat luar biasa. Hampir semua karyanya telah diakui oleh banyak orang di dunia,” katanya.
Di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 ini, menurutnya, bisa untuk memberikan motivasi kepada bangsa ini. Bahkan saat itu lukisan yang dibuat Raden Saleh bisa membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme hingga memerdekakan negara Indonesia.
“Artinya, adopsi pejuang kemerdekaan RI pelukis legendaris ini. Apalagi beliau dimakamkan di Kota Bogor. Terutama, warga kota Bogor sebagai regenerasi bangsa,” katanya.
Makam Raden Saleh (Mei 1811 – April 1880) yang berlokasi di Gang Raden Saleh, Jalan Pahlawan, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, kini dilengkapi Joglo atau bangunan tradisional masyarakat Jawa.
“Waktu itu datang habib Lutfi dan bangunan direnovasi menjadi Joglo, tetapi bangunan yang lainnya masih ada,” tutup dia.