Bogor24Update – Ratusan pelajar di Kota Bogor ikut dalam lomba peragaan busana Nusantara bertajuk “Semangat Pahlawan, Abadi Sepanjang Zaman” di Mall Botani Square, Kecamatan Bogor Tengah.
Dilaksanakan Sabtu 16 Agustus 2025, kegiatan dibagi dalam tiga kategori, mulai dari Junior (5–12 tahun), Senior (13–25 tahun), serta Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Ketua Umum FMP 2025, Benyamin Mbo’oh menyampaikan, kegiatan ini adalah rangkaian acara Festival Merah Putih 2025 di ikuti ratusan peserta.
“Total peserta ada sekitar 220 orang, termasuk anak-anak istimewa yang berkebutuhan khusus,” ujarnya dikutip Minggu 17 Agustus 2025.
Pria yang akrab disapa Ben itu menjelaskan, konsep lomba busana tahun ini cukup berbeda dengan tahun lalu. Kalau tahun lalu busana adat nusantara. Di tahun ini, busana pejuang nusantara. Fashion show nya pun berbeda. Tahun lalu hanya di lantai 2. Tahun ini, peserta bercatwalk di lantai 1 dan 2 termasuk koridornya.
“Kami jadikan panggung hidup yang menyatu dengan pengunjung. Khusus peserta disabilitas, mereka tetap ikut lomba, hanya teknisnya berbeda. Kalau peserta lain tampil di koridor Botani Square, sahabat ABK langsung catwalk di panggung utama, mereka tetap masuk dalam perlombaan dan mendapat ruang yang sama untuk bersaing untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” jelas Ben.
Bukan hanya itu, sambung Ben, pada malamnya pukul 19.00, seluruh finalis akan tampil di Lawang Salapan.
“Finalisnya ada sekitar 50-70 mereka akan show di lawang salapan. Jadi mereka akan show di lawang Salapan sekitar 30 menit bersama dengan dancer dan berbagai atraksi lainya. Setelah itu, mereka kembali ke stage utama untuk penjurian,” Jelas Ben.
Sedangkan juri yang dilibatkan tahun ini, kata ia, cukup beragam, ada dari Bogor, ada juga juri profesional tingkat nasional, model, dan pegiat fashion di Bogor. Untuk kategori juara ada pemenang 1, 2, dan 3, serta penghargaan best performance dan kostum terbaik. Tahun ini, Ibu Wali Kota juga memberikan apresiasi berupa piala tetap Ibu Wali Kota.
“Busana yang dinilai adalah yang bernuansa pahlawan sebagai mana tema dalam lomba ini. Kita sadari yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini adalah para pahlawan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyalakan semangat pahlawan itu di hati setiap generasi. Maknanya, perjuangan hari ini tidak lagi di medan perang, tetapi ada di banyak ruang kehidupan sehari-hari. Semua itu adalah medan perjuangan kita,” tuturnya.
Ben menambahkan, para peserta yang tampil di sini bisa dibilang sebagai pahlawan masa kini.
“Mereka sudah berjuang mengalahkan rasa minder, rasa tidak percaya diri, bahkan keterbatasan mereka. Khususnya para sahabat-sahabat berkebutuhan khusus. Keberanian tampil di atas panggung adalah bentuk perjuangan dalam memaknai kemerdekaan,” pungkasnya.(*)