Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk merubah stigma agar masyarakat menjadi penolong dan penyelamat, sebagai respon dari potensi maupun bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Masyarakat terlebih lagi para ibu harus diberikan edukasi dan mitigasi serta pelatihan terkait penanganan bencana,” jelas Teofilio.
Dalam pelatihan tersebut, papar Teofilio, ibu-ibu akan diberikan pula pembekalan secara teori dan penggunaan alat. Sehingga ketika sewaktu waktu terjadi bencana, para ibu tersebut mampu secara mandiri menanganinya guna meminimalisir jumlah korban maupun tingkat kerugian.
“Keterlibatan para ibu sebagai peserta tidak terlepas dari kejadian kebakaran akibat kelalaian ketika memasak, sehingga dengan peran ibu diharapkan bisa membantu pencegahan dan menghadapi kejadian tidak panik. Mungkin terkesan sederhana, tapi jika lalai bisa memberikan kerugian yang cukup besar,” paparnya.
Sementara untuk lebih memberikan edukasi dan mitigasi kepada masyarakat KELTANA terkait kebencanaan, BPBD Kota Bogor bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka (Uhamka).(Bonz).