Menurut Kasat, formulasi yang paling penting dalam menyikapi fenomena yang berkembang dikalangan pelajar, adalah terus melakukan ikhtiar secara kebersamaan dengan melaksanakan program secara konsisten, berkesimbungan, terkait dengan pembinaan mental dan spiritual siswa.
“Siswa atau pelajar itu membutuhkan sesuatu yang rutin, khusus, serius, yang dimana kita fokus untuk membina terkait pendidikan dan mental mereka,” ujarnya.
Jika selama ini KCD terlihat lebih parsial, menurut Rezky, sudah saatnya untuk bersama sama dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor dan semua stakeholder, menggabungkan berbagai potensi, untuk menjadi solusi dalam mengantisipasi persmasalahan saat ini.
“Kita gabungan bersama, KCD punya kemampuan apa, ayo gabungkan dengan disdik, dengan kepolisian dengan TNI, agar permasalahan ini bisa teratasi dan terantisipasi,” papar Rezky.
Terkait keberadaan Satgas Pelajar, Rezky berharap ada program khusus yang nantibya Satgas Pelajar itu tidak hanya dilakukan oleh voulentir para guru dan kepala sekolah tapi semua harus hadir dalam menanggulangi persoalan tawuran pelajar tersebut.
“Ya tidak hanya oleh satgas, tapi KCD harus hadir, Polisi dan TNI, termasuk juga dinas-dinas terkait seperti kominfo dan yang lainnya juga hadir dalam penanggulangan masalah ini,” pungkasnya.