Bogor24Update – Bencana pergerakan tanah terjadi di wilayah Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Bencana yang terjadi Sabtu malam tersebut mengakibatkan akses jalan di depan halaman dan bangunan Villa The Spring Living Water di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung mengalami keretakan yang cukup mengkhawatirkan.
“Awalnya terdapat gemuruh, lalu ledakan dan ternyata jalan retak dan terangkat,” ungkap salah satu penjaga villa, One kepada Bogor24Update.
Pergerakan tanah tersebut pun mengakibatkan bencana longsor hingga menutupi saluran air dengan ukuran panjang sekitar 50 meter, tinggi 15 meter, dan lebar sekitar 10 meter di jalan masuk Villa Spring Water tersebut.
“Dari 10 bangunan yang ada di sini, 1 di antaranya itu hancur karena pergerakan tanah tersebut,” kata One.
Sementara salah satu pengunjung villa, Nuni mengaku bersyukur pada saat kejadian dia dan keluarga sudah keluar dari penginapan.
Saat ditemui tak jauh dari lokasi, Nuni juga mengaku beruntung karena tidak membawa kendaraan pribadi.
Karena jika kendaraan dibawa, kata dia, maka perjalanan pulang keluarganya juga akan sedikit terhambat.
“Saya juga tidak tahu persis, kejadiannya itu malam, dan ketika cekout kondisi sudah seperti ini,” ujar dia.
Beruntung, kata dia, dirinya tidak membawa kendaraan roda empat, hanya di drop dan kendaraan langsung pulang lagi.
“Saya tidak bawa kendaraan hanya didrop ke vila,” jelas dia.
Sementara itu, Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku sudah meminta BPBD untuk mengevakuasi reruntuhan yang terjadi di Megamendung tersebut.
“Saya langsung cek ke lokasi, dan ketemu dengan pemilik villa, nanti alat berat untuk mengevakuasinya,” kata dia.
Ia menjelaskan, disini ada beberapa rumah warga, dan dirinya juga melihat dibibir tebing ini ditakutkan terjadinya longsor susulan, dan takut air meluap juga.
“Nanti saya mencoba untuk meminta bantuan BMKG untuk mengecek pergerakan tanah ini, dan ini baru pertama kali, biasanya terjadi seperti ini, di wilayah Bogor Barat dan Bogor Timur,” jelas Iwan.