Bogor24Update – Sejak dilakukan uji coba operasional pada 5 April 2024, angkutan umum listrik Bogor (Alibo) diklaim terus diminati masyarakat.
Sebanyak lima unit Alibo yang dijalankan di trayek Cidangiang – Sukasari – BTM itu sekarang sudah berjalan satu bulan dan akan menuntaskan uji cobanya di sisa waktu dua bulan kedepan.
Berkaitan hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor melakukan evaluasi unjuk kerja Alibo selama satu bulan beroperasi di Kota Bogor.
Dalam evaluasi tersebut, Dishub melibatkan Perumda Jasa Transportasi, Organda, PT. Kalista, konsorsium badan hukum (PT Translinkop).
Kepala Dishub Kota Bogor Marse Saputra mengatakan, setelah mengaspal satu bulan, tim melakukan evaluasi terkait angkot listrik Alibo.
Hasil evaluasi sementara, jaringan trayek dikaji ulang, ketahanan electrical vehicle (EV) dievaluasi, penambahan alat pembayaran dengan menambah sejumlah bank untuk dibangun kerja sama.
“Kami sudah melakukan evaluasi terkait angkot Alibo. Memang ada beberapa yang jadi perhatian untuk dilakukan evaluasi oleh pihak PTP, Dishub maupun PT Kalista,” kata Marse dalam keterangannya, Rabu, 8 Mei 2024.
Secara operasional, kata Marse, angkot Alibo atau angkot listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya warga Kota Bogor.
Dari hasil survei yang dilakukan Dishub Kota Bogor melalui media sosial Instagram, barcode dan survei wawancara langsung kepada masyarakat maupun pengguna angkot, sebanyak 73 persen masyarakat sangat berminat menaiki angkot Alibo.
Namun demikian, sambungnya, dengan hasil survei itu tetap evaluasi harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan angkot Alibo.
Ia menjelaskan bahwa angkot Alibo ini merupakan bagian dari pelaksanaan 10 prinsip transportasi yang berkelanjutan atau transportasi perkotaan yang berkelanjutan (transportasi modern).
“Dulu pernah dilakukan penetapan angkot menggunakan energi alternatif gas dan berjalan hingga saat ini. Sama juga dengan angkot Alibo, kendaraan ramah lingkungan yang nantinya jadi kebutuhan moda transportasi modern,” katanya.
Imbuh dia, Pemerintah Kota Bogor tetap optimis untuk melakukan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.
Ketika ditanyakan masih minimnya penumpang angkot Alibo dalam uji coba ini, Marse menjawab bahwa masyarakat pengguna angkot belum membiasakan menggunakan sistem pembayaran elektronik menggunakan kartu (e-money).
“Untuk itu, ke depan, kami akan melakukan kerjasama dengan beberapa bank untuk mempermudah kebutuhan masyarakat terkait alat pembayaran angkot Alibo,” tandasnya.
Sementara, saat memimpin rapat evaluasi, Asisten Perekonomian Setdakot Bogor, Hanafi menyampaikan bahwa Pemkot Bogor tetap optimis dalam meningkatkan pelayanan terhadap angkutan perkotaan umum di Kota Bogor.
“Angkot Alibo ini merupakan inovasi dan kebutuhan moda transportasi modern di masa mendatang. Kami mendukung dan optimis, program angkot listrik di Kota Bogor akan berjalan dan dapat dilaksanakan,” harapnya.
Sementara itu, Dirut PTP, Rachma Nissa Fadliya mengatakan, hasil evaluasi Alibo dalam hal ini terdapat lima permasalahan utama. Yakni unit angkot listrik, sistem pembayaran (TOB), trayek lintasan, time table, dan SDM (sumber daya manusia).
Kendala lainnya, lanjut Nissa, terkait kerusakan pintu sliding, AC, kerusakan kaca pecah, TOB, dan ketidaksiapan Transpakuan mengenai sistem pembayaran.
“Hasil evaluasi akan diperbaiki oleh PT Kalista yang menyangkut dengan teknis. Terkait masalah pembayaran, kami akan membangun kerja sama dengan sejumlah bank,” ujarnya.
“Kita akan lihat uji coba ini karena masih menyisakan waktu sekitar dua bulan ke depan. Semua masukan dari hasil evaluasi akan jadi perhatian prioritas kami,” tandasnya memungkas. (*)