Bogor24update – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengambil langkah untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan kembali 2 arah pada jalur sistem satu arah (SSA) seputar Kebun Raya Bogor.
Keputusan SSA kembali 2 arah itu diambil setelah Forkompinda Kota Bogor menggelar rapat evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas sering penutupan dan revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) di Balaikota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan pemberlakukan 2 arah pada jalur SSA akan dimulai hari ini 9 Mei 2023 pada pukul 21.00 WIB.
“Malam ini kami sampaikan kepada warga bahwa akan diberlakukan kembali 2 arah di beberapa titik SSA. Jadi besok jam 21.00 skenario ini akan berjalan,” kata Bima Arya, Senin, 8 Mei 2023 malam.
Untuk ini, pihaknya sejak malam hingga esok hari akan mempersiapkan sarana prasarana untuk mendukung kelancaran lalu lintas. Seperti penempatannya water berrier, penghilangan separator atau pulau jalan, dan penambahan lampu lalu lintas di Jalan Kapten Muslihat.
Bima Arya menyebutkan 2 arah itu diberlakukan pada ruas Jalan Ir. H. Juanda dan Jalak Harupat. Sementara di ruas Jalan Pajajaran depan Rumah Sakit PMI Kota Bogor tidak berubah tetap diberlakukan 2 arah.
“Nanti Jalak Harupat akan menjadi 2 arah, tetapi melipir ke sebelah kiri. Dari arah Balaikota juga nanti akan belok kiri, tidak bisa crossing (memotong) ke Jalak Harupat, langsung ke Sudirman,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, kendaraan dari Jalan Ir. H. Juanda menuju kawasan Empang bisa memutar di Jalan Otista sebelum area punutupan jembatan Otista. Kendaraan juga bisa menuju ke Jalan Roda.
“Pada intinya skenario 2 arah ini akan banyak menekankan perputaran ke kiri, menekuk ke kiri. Secara detail distribusi dari konsep baru ini akan kami sebarkan mulai malam ini juga agar warga bisa memahami dan menyesuaikan,” paparnya.
Lebih lanjut, Bima Arya mengungkapkan, keputusan ini merupakan jawaban atas aspirasi warga untuk diberlakukan kembali 2 arah pada jalur SSA.
Disamping itu, dari evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama tujuh hari terakhir dengan melakukan kajian, analisis lapangan, dan pengumpulan data warga yang disampaikan ke camat dan lurah di seluruh Kota Bogor, ada dampak ekonomi yang cukup signifikan.
“Penurunan omzet pedagang sampai 60-70 persen, menurunnya okupansi hotel di beberapa ruas jalan sampai di angka 60 persen. Juga biaya transportasi yang melonjak karena bahan bakar, ongkos yang membengkak dan sebagainya. Kami mendengar betul masukan dari warga, kami evaluasi,” ujarnya.
Namun, dijelaskannya, konsep pemberlakuan 2 arah pada jalur SSA ini akan terus dianalisa dalam pelaksanaannya di lapangan dan disempurnakan hingga rampungnya pembangunan jembatan Otista pada Desember 2023 nanti.
“Jadi intinya pertimbangan kami untuk menyingkat waktu tempuh, mengurangi dampak ekonomi, dan mengerakkan kembali roda ekonomi dan lain-lain. Sangat mungkin pada saat pelaksanaannya akan ada penyesuaian-penyesuaian, tetapi kami pastikan semaksimal mungkin akan ditempatkan petugas di lapangan untuk mensosialisasikan dan mengawal pelaksanaan ini,” pungkasnya.