Bogor24Update – Warga Kampung Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, masih menunggu itikad baik dari panitia pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) III yang memberikan dampak kepada tempat tinggal mereka.
Salah satu warga yang terdampak Euis Romawati (46) mengatakan, hingga saat ini nominal ganti rugi belum jelas jumlahnya untuk setiap rumah yang terdampak pembangunan tol Desari III.
“Kalau untuk saya kan semua milik keluarga, karena kami itu punya surat hak waris dan dibagi dengan anak lain dan belum dipecah surat tanahnya,” kata Euis Rosmawati, kepada wartawan di Bojonggede, Senin, 16 Oktober 2023.
Dia menambahkan bahwa, pihak Kelurahan Pabuaran sudah melakukan pendataan, namun tanah tersebut dinilai terlalu berlebihan karena status surat tanah belum dipecah oleh keluarga besar.
“Saya bingung ini permainan mau dibawa kemana, karena status tanah kering dan basah tidak ada yang dibedakan harganya. Padahal di wilayah Depok ada perbedaan,” jelasnya.
Baca Juga :Â Ganti Rugi Belum Jelas, Warga Bojonggede Protes Pembangunan Tol Desari 3
Ditempat yang sama, Koordinator lapangan Anton (41) mengungkapkan, untuk respon dari pemerintah sejauh ini belum ada respon soal tuntunan yang disampaikan ditanggal 10 Oktober kemarin.
“Untuk pertemuan kali ini dengan anggota fraksi PKS DPR RI Fahmi Alaydroes mencoba menjembatani audiensi dengan komisi yang membidangi dijalan tol,” kata Anton.
Bahkan Anton menyampaikan Anggota DPR RI tersebut akan memfasilitasi persoalan pergusuran tanah warga telah disampaikan ke beliau dari mulai kejanggalan undangan dan nilai nominal yang ditawarkan dari pemerintah yang bervariasi dan tidak ada dasarnya.
“Memang masing-masing lingkungan nya tidak ada dasar penilaian ini dari mana angka bisa muncul segitu apakah penilaian melihat lokasi yang strategis atau sebagian tak ada kejelasan sama sekali,” keluhnya.
Kendati begitu, Anton meminta panitia pelaksana bisa transparansi berapa biaya soal pembangunan tersebut. Tetapi panitia hingga saat ini belum ada sama sekali.
“Fakta di lapangan sebenarnya ada oknum ada bermain di tol ini, yang disinyalir menakuti dan mengintimidasi warga sehingga menjadi gelisah,” pungkasnya.