Bogor24Update – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah 1 Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, memberikan sinyal segera melakukan rehabilitasi ruang kelas SMAN 1 Ciampea yang atapnya ambruk.
Peristiwa tersebut tercatat telah memakan korban. Sedikitnya ada tujuh siswa yang mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan pada Kamis 14 Maret 2024.
Ketua KCD Pendidikan Wilayah 1 Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Abur Mustikawanto mengatakan, langkah rehabilitasi segera dilakukan. Terlebih belum lama ini kondisi bangunan sudah ditinjau oleh tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena mulai rapuh..
“Jika dilihat dari pembangunan pada tahun 2018, mungkin perlu dilakukan rehabilitasi kembali. Kemarin, tim dari Kementerian PUPR juga telah melakukan pemeriksaan rutin setiap lima tahun ke sekolah-sekolah,” ungkap Ketua Abur, Jumat 15 Maret 2024.
Dia mengatakan, SMAN 1 Ciampea sebelumnya telah menjalani uji pengecekan bangunan oleh KCD melalui tim yang dibentuk oleh PUPR tersebut. Sehingga ini menjadi salah satu sekolah yang masuk dalam prioritas pembangunan.
“Ciampea termasuk sekolah yang telah diperiksa oleh tim PUPR, dan beberapa di antaranya membutuhkan rehabilitasi. Terdapat dugaan besar bahwa atap roboh ini disebabkan oleh kondisi yang rapuh,” cetusnya.
Abur menjelaskan bahwa pembangunan sekolah saat ini harus mengikuti standar yang ditetapkan oleh PUPR untuk memastikan keamanan bangunan.
“Saya berpendapat bahwa model pembangunan saat ini tidak menggunakan kayu, dan semua proyek merujuk kepada standar yang ditetapkan oleh PUPR,” tambahnya.
Dia juga meyakini bahwa PUPR memiliki keahlian yang kompeten dalam bidang pembangunan sekolah dan perumahan.
“Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan PUPR setiap tahun untuk memastikan bahwa pembangunan akan menghasilkan bangunan yang kokoh dan dapat bertahan sesuai dengan perkiraan PUPR,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, atap SMAN 1 Ciampea, Kabupaten Bogor ambruk saat kondisi para siswa tengah istirahat di dalam kelas, Kamis 14 Maret 2024.
Tercatat ada tujuh siswa yang mengalami luka. Bahkan tiga di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
“yang mengalami luka ada tujuh orang. Tiga orang di antaranya dirawat di RSUD (kondisi belum diketahui), lalu dua di sini (di sekolah). Satu terluka di tangan dan satu lagi pada siku,” ungkap Kepala SMAN 1 Ciampea, Supandi Guniadi.(*)