Bogor24Update – Minuman bir yang satu ini tidak memabukkan, bahkan dapat memberikan khasiat yang baik bagi tubuh. Minimum ini dikenal dengan sebutan bir kotjok.
Salah satu minuman tradisional khas Kota Bogor ini bisa dijumpai di kawasan Jalan Suryakencana atau tepatnya Gang Aut, Kecamatan Bogor Tengah. Bahkan ada yang menjual bir kotjok sejak tahun 1965.
“Usaha ini turun menurun semenjak kakek berjualan. Dari kakek, ke bapak, lalu ke saya dan saya berjualan dari tahun 2001,” kata penjual Bir Kotjok, Eman Sulaeman kepada Bogor24Update, Sabtu, 18 November 2023.
Ia menjelaskan, pembuatan minuman ini diawali dengan bir pengantin, yang diinisiasi oleh warga keturunan Tionghoa.
Eman sendiri konsisten untuk berjualan bir kotjok apalagi dalam pesta pernikahan warga keturunan bilang bir kocok.
“Orang Tionghoa yang menikah pesen begini (bir kocok), biar nggak masuk angin dan bisa juga kalau birnya karena dikocok berbusa,” ujar dia.
Perpaduan jahe merah dan gula aren membuat bir kotjok memiliki cita rasa hangat dan manis ketika diminum. Campuran cengkeh dan kayu manis memberi aroma harum.
Dinamakan bir kotjok karena cara membuatnya dikocok-kocok seperti pembuatan milkshake. Pertama-tama semua bahan direbus, kemudian disaring dan ditempatkan ke dalam botol-botol minuman.
Bir kotjok bisa diminum hangat maupun dingin. Es bir kocok biasanya baru dibuat jika ada pembeli. Minuman yang sudah diolah ditempatkan dalam teko, ditambahkan es, kemudian dikocok-kocok hingga berbuih dan siap dinikmati.
Menurutnya, sebelum mangkal di kawasan Jalan Suryakencana, ia jualan dengan berkeliling kampung dan hal tersebut dijalankannya dari tahun 2001. Mulai dari di wilayah Tajur, Bantar Kemang, dan terakhir terminal Baranangsiang selama dua tahun.
“Sekarang menetap di sini istilahnya mangkal,” imbuh Eman.
Eman mulai menjajakan minuman bir kotjok mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Per gelas bir kotjok ia hargai Rp 5.000.
“Harga tidak berubah, masih sama seperti dulu, kalau sekarang nggak muter, dan sudah mangkal di sini,” tandasnya.