Bogor24Update – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menargetkan 68 kelurahan tangguh bencana terbentuk pada tahun 2026.
Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh usai apel kesiapsiagaan bencana di tingkat Kota Bogor yang dipimpin Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor, Kamis, 18 April 2024.
Di kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana ini juga dikukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Bogor.
Hidayatulloh mengatakan, kesiapsiagaan bencana menjadi hal sangat penting sebagai upaya antisipasi karena kejadian bencana itu bisa terjadi kapan saja.
“Selain itu apel ini sebagai media mengedukasi, membangun kolaborasi dengan pengampu pejuang kemanusiaan dalam upaya meminimalisir persoalan kebencanaan yang ada di wilayah Kota Bogor,” imbuhnya.
Dalam kegiatan itu tim gabungan penanganan bencana melakukan simulasi kesamaan gerak dan persepsi dalam upaya penanganan bencana gempa bumi yang mana mengakibatkan beberapa kejadian.
“Di sini pentingnya komunikasi yang efektif antar tim gabungan dalam penanganan,” kata Hidayatulloh.
Adapun tim gabungan penanganan yang dilibatkan hampir 350 orang berbasis komunitas, TNI, Polri, dan perangkat OPD yang terkait kebencanaan.
Hidayatulloh menambahkan, bahwa ke depannya dan sangat penting juga yaitu pembentukan kelurahan tangguh bencana.
“Bahwa partisipasi masyarakat dalam rangka upaya peringatan dini mitigasi dan tanggap darurat harus dibentuk juga dibina pada tingkat kelurahan. Terutama bagi warga-warga yang berdomisili di rawan bencana,” katanya.
Dari 68 kelurahan di Kota Bogor, diketahui baru ada 23 kelurahan yang terbentuk kelurahan tangguh bencana.
Pihaknya menargetkan pembentukan 68 kelurahan tangguh bencana dapat selesai di tahun 2026.
Dalam hal ini, dirinya juga berharap ada dukungan anggaran yang dari pimpinan sudah disampaikan juga ke Komisi IV DPRD Kota Bogor.
“Harapan kami tidak hanya mengandalkan APBD, tapi juga membangun komunikasi melalui kolaborasi pentahelix,” ungkapnya.
Berkaitan FPRB, Hidayatulloh menjelaskan, forum ini menjadi wadah atau media untuk komunikasi antara relawan ataupun yang ada di kelurahan. (*)