Bogor24Update – Keluarga remaja perempuan dengan keterbelakangan mental, korban pencabulan hingga hamil lima bulan di wilayah Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, melapor ke Polres Bogor, Rabu 22 Mei 2024.
“Jadi kita sudah lapor ke Polres ke Unit PPA dan alhamdulillah sudah diterima dengan baik oleh Bu Kanit dan teman-teman PPA,” ungkap Didi Rustandi, perwakilan keluarga korban di Mako Polres Bogor.
Pada kasus ini, kata Didi, penanganannya juga melibatkan Dinas Sosial (Dinsos). Terlebih ini menimpa remaja keterbelakangan mental.
“Karena ini adalah kasus anak berkebutuhan khusus (keterbelakangan mental) penanganannya berbeda. Maka dari itu tadi melibatkan Dinas Sosial dan Perlindungan Anak,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, kasus tersebut juga ditangani oleh beberapa lembaga yang berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Opsi yang diambil adalah koordinasi dengan beberapa lembaga, dan polisi sudah bergerak cepat untuk mengusut kasus ini,” tutur Didi.
Didi mengakui bahwa sebelumnya kasus ini sempat dilaporkan kepada RT dan RW setempat untuk meminta pendampingan, namun tidak ada tanggapan.
“Dan alhamdulillah sekarang sudah lancar, ada Ibu Kanit yang mendampingi kasus ini. Sudah ada perhatian dari polisi,” tandasnya.
Namun, hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum dapat memberikan keterangan terkait kasus pemerkosaan terhadap anak berkebutuhan khusus berinisial AP (19), warga Tanjungsari.
Peristiwa biadab menimpa remaja perempuan dengan keterbelakangan mental berinisial AP di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.
Perempuan berusia 19 tahun itu diduga menjadi korban pencabulan hingga diketahui hamil lima bulan.
Dariyah (56) ibu dari AP, mengaku belum mengetahui siapa pelaku yang menyebabkan anak istimewanya itu hamil.
Terlebih, kata dia, keluarga sama sekali tidak mencurigai hal tersebut. Namun, setelah beberapa waktu, mereka mulai memperhatikan ada perubahan pada perut AP.
Karena curiga dengan perubahan fisik AP, lanjut Dariyah, pada bulan April 2024 keluarga memutuskan untuk memeriksa kondisinya.
“Awalnya saya lihat dia tidur, kemudian saya perhatikan perutnya makin besar dan payudaranya pun membesar. Jangan-jangan anak saya hamil,” ungkap Dariyah kepada wartawan.(*)