Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Denni Wismanto menyampaikan, dengan adanya kebijakan larangan kantong plastik di Kota Bogor, sampah plastik saat ini berkurang hingga 14 persen.
Sementara itu untuk keseluruhan sampah di Kota Bogor sebanyak 600 ton, dengan 24 persen di antaranya dikelola oleh TPS 3R dan Bank Sampah.
“Ini adalah upaya bagaimana pemkot mengurangi sampah tadi, karena kita harus bijak, berapa pun luas TPA kalau tidak ada upaya pengurangan akan berat dan tidak nampung,” katanya.
Dari hasil bersih-bersih sungai Ciliwung ini terkumpul sekitar kurang lebih satu ton sampah yang didominasi oleh sampah plastik, styrofoam dan tekstil yang tidak terpakai yang terbawa dari kawasan hulu sungai.
Sementara, Leader World Clean-Up Day Andy Bahari menuturkan, bersih-bersih ini merupakan kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional dengan tema tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan bersama dengan kegiatan clean up yang merupakan rangkain dari World Clean-Up Day yang diikuti 191 negara dengan puncaknya dilaksanakan pada setiap 16 September.
“Kita memastikan dia tidak terbuang ketempat pembuangan akhir. Jadi, semaksimal mungkin yang kita clean up itu sesuai temanya, kita ingin sampah sampah tidak dibuang ke TPA,” katanya.
Selama perjalanan World Clean Up Day Indonesia sampah yang mendominasi adalah sampah plastik. Keberadaan sampah plastik ini, kata pria yang akrab disapa AB ini bisa mengancam kesehatan manusia.
Untuk itu, ia mengajak semua kalangan dari anak-anak, pemuda, dan orang tua untuk sama-sama bijak kelola sampah.
“Untuk masyarakat semua mungkin kita tidak merasakan dampak langsung. Tapi lambat laun sampah memberikan dampak efek yang panjang terhadap kehidupan manusia dan sudah ada riset partikel mikro plastik mengkontaminasi dalam sistem tubuh manusia yang disebabkan karena sampah yang berada di sungai maupun lingkungan,” tandasnya. (Haris)