Bogor24update – Polres Bogor memastikan penanganan kasus dugaan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Willy Sulistyo (39) terhadap sang istri, Dokter Qory Ulfiyah (37), terus berlanjut.
Musabab, hingga saat ini polisi belum juga mendapatkan berkas pencabutan laporan secara tertulis dari Qory yang sebelumnya sempat disampaikan korban secara lisan kepada penegak hukum.
“(Tetap) berjalan. Nggak, nggak ada pencabutan,” tegas Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, Rabu 22 November 2023.
“Sampai sekarang kita belum ada pencabutan tertulisnya. Jadi kita nggak menanyakan terkait itu kepada yang bersangkutan,” terangnya menambahkan.
Beriringan dengan kasus yang berjalan, kata Teguh, saat ini pihak kepolisian pun tengah berkoordinasi dengan ahli pidana terkait pendalaman kasus KDRT yang menimpa Dokter Qory tersebut.
“Kita juga berkoordinasi dengan ahli pidana, setelah itu rencana selanjutnya akan melimpahkan berkas perkara ke kejaksaan,” katanya.
Di samping itu, Teguh mengatakan saat ini kondisi psikologis Dokter Qory tengah ditangani oleh ahli psikologis dan juga didampingi oleh Dinas P2TP2A.
Baca Juga : Ternyata Karena KDRT, Suami yang Laporkan Istrinya Hilang di Cibinong Berakhir di Jeruji Besi
Sedangkan Willy belum dilakukan pemeriksaan lantaran masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi Dokter Qory.
Teguh menyebut hal ini dilakukan, karena pihak kepolisian ingin mengetahui lebih jauh terkait dampak dari KDRT yang dialami Dokter Qory terhadap psikologisnya.
“Anak-anak (Dokter Qory) juga belum kita periksa. Tapi nanti sesuai dengan permintaan kita lakukan nanti. Tapi itu tidak ada kaitannya sama perkara,” pungkasnya.
Diketahui, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang menimpa Dokter Qory ini terjadi pada Senin 13 November 2023 dini hari.
Peristiwa ini terjadi di kediaman keluarga ini, tepatnya di Perumahan Metro Residence, Cluster Green Wood, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Penganiayaan yang dilakukan oleh Willy Sulistyo dipicu karena sakit hati, lantaran televisi yang sedang dia tonton bersama anak-anaknya dimatikan oleh korban.
Alasan Dokter Qory mematikan televisi yang tengah ditonton, lantaran ingin memberikan surprise kepada sang suami yang tengah berulang tahun ke-39.
Tak terima karena keinginan menonton televisinya, Willy pun lantas membahasnya kembali pada pagi harinya.
Di tengah pembahasan tersebut, Willy melampiaskan amarahnya dengan memukul wajah dan kepala korban dengan tangan kosong hingga tersungkur.
Tak sampai disitu, dengan kemarahan yang masih memuncak, Willy pun mengambil dua pisau dari dapur dan langsung menunjukkan pisau tersebut ke arah Dokter Qory yang tengah terkulai lemas di lantai.
Setelah memegang dua pisau, pria yang tak bekerja ini pun lantas menempelkan pisau tersebut ke punggung Dokter Qory yang masih tergeletak di lantai akibat pukulan yang dilakukan oleh Willy.
Melihat suaminya yang tengah dikuasai amarah, Dokter Qory pun lantas menenangkan Willy dan berhasil mengamankan ke-dua pisau dari tangan pelaku.
Tak sampai disitu, penganiayaan terhadap dokter Qory pun berlanjut pada saat Dokter Qory hendak masuk ke dalam kamar.
Di depan kamar, Willy menendang Dokter Qory berkali-kali hingga terjatuh dan juga menginjak leher belakang korban berulang kali.