Bogor24Update – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Maulana menyebut ada ketidakberesan pada proses cut and fill atau perataan tanah yang dilakukan PT Dwi Agra Sejahtera dalam membangun perumahan di Cibinong.
Salah satu dampaknya, kata dia, adalah kerusakan pada tembok di SDN 1 Cipayung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kerusakan itu terjadi karena ambruknya tembok sekolah yang disebabkan proyek perumahan yang tidak sesuai perizinan.
“Ini sudah beberapa kali terjadi kejadian ini, kemarin hujan lebat. Ini banjirnya masuk ke ruangan-ruangan kelas, bukan hanya di luar saja,” cetus Maulana kepada wartawan di lokasi, Senin 5 Mei 2025.
Ia menduga cut and fill yang dilakukan pengembang tidak tepat.
“Seharusnya mereka itu lihat kajian-kajian cut and fill banjir, bagaimana cara menata jalan drainase yang baik,” jelasnya.
Selain berimbas ke SDN 1 Cipayung, sisa pembuangan air itu juga berdampak ke enam unit rumah warga yang kebanjiran. Diketahui, ketinggian banjir tersebut mencapai lutut orang dewasa.
“Baru ada korban enam unit rumah warga kebanjiran, saya minta bertanggung jawab dari pihak owner,” tambahnya.
Oleh karena itu, Maulana mempertanyakan perizinan proyek pembangunan perumahan tersebut yang merugikan lingkungan setempat.
“Pemkab Bogor itu sudah mengeluarkan perizinan yang sesuai, tapi dari pihak perumahan ini harus mengikuti. Jadi, kalau mengikuti saran dari Pemkab Bogor ga akan seperti ini,” cetusnya.
“Insya allah nanti senin kita akan bertemu dengan mereka untuk penjelasan, saya minta tolong dibawa perizinan mereka secara lengkap yang mereka miliki,” sambungnya.
Ditempat yang sama, Camat Cibinong, Acep Sajidin menuturkan bahwa dirinya telah bertemu dengan pihak pengembang dan telah sepakat untuk mengganti rugi terhadap sekolah yang rusak.
“Tadi kita sudah ke lapangan, ternyata tidak ada saluran air. Jadi, air menggenang di sebelah pagar, semakin banyak tekanannya semakin besar sehingga pagar jebol,” tutur Acep Sajidin.
“Kami sudah minta ke pihak pengembang untuk sementara membuat semacam setu kecil atau Dam (bendungan) sehingga air tertampung disitu, dan air langsung ditembuskan ke kali,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Cipayung, Endin Saepudin mengungkapkan sejumlah material yang rusak akibat kejadian banjir tersebut.
“Pagar tembok sekolah bagian belakang, WC sekolah 10 lokal, gerbang besi depan dan belakang, mesin air jet pump, paving block, kursi dan meja 8 set, 3 unit pemadam kebakaran, dan lapangan upacara,” ungkap Endin Saepudin.
Berdasarkan pantauan Bogor24Update.id di SDN 1 Cipayung, akibat kejadian itu pihak sekolah yang dibantu Damkar Kabupaten Bogor membersihkan sisa-sisa air dan lumpur berserakan.(*)