Bogor24update – Curah hujan tinggi yang menguyur wilayah Kota Bogor, menimbulkan kejadian bencana di beberapa titik, pada 13 Maret 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 7 titik tanah longsor atau ambles, 7 banjir lintasan, 1 bangunan ambruk, dan 1 pohon tumbang.
Selain itu, rekapan kejadian dari pukul 08.00 sampai dengan 24.00 WIB terjadi kebakaran yang menimpa salah satu rumah warga.
Untuk memastikan kondisi warga yang terdampak dan penanganan dari perangkat daerah terkait, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati melakukan peninjauan ke sejumlah titik bencana, Selasa, 14 Maret 2023.
Lebak Kantin, Kelurahan Sempur menjadi titik pertama yang ditinjau Sekda yang didampingi perangkat daerah terkait dan aparatur wilayah setempat.
Selain meninjau rumah warga yang terkena dampak longsoran dan pembangunan proyek perluasan fasilitas rawat inap Rumah Sakit Salak, ia menyerahkan bantuan kepada warga yang tempat tinggalnya terdampak banjir lintasan di RT02 RW07 dan RT02 RW05.
Peninjauan selanjutnya ke rumah warga terbakar disebabkan korsleting listrik di RT04 RW04 Kelurahan Pasir Mulya atas nama Kusnadi. Terakhir, adalah area pemakaman di RT02 RW14, Kelurahan Gunung Batu.
Sesuai arahan yang disampaikan sekda, dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, pihaknya akan segera menyampaikan kepada pihak pelaksana proyek Rumah Sakit Salak untuk dilakukan antisipasi membuat Tembok Penahan Tanah (TPT).
Disamping itu diminta untuk membagi aliran atau saluran air yang di area pembangunan, dan menutup area tanah yang terbuka dengan terpal.
Untuk rumah warga yang kebakaran, kata Theofilo, arahannya adalah perangkat daerah terkait segera memberi bantuan natura dan bantuan hunian sementara selama pembangunan rumah yang terbakar.
“Dari Dinas Perumkim ada dana BTT (biaya tidak terduga) segera direalisasikan sehingga proses renovasi bisa segera dilaksanakan warga terdampak,” imbuh Theofilo.
Terakhir pada titik longsor area pemakaman, lanjut Theofilo, intervensinya adalah mengamankan area makam dengan membangun penahan sementara menggunakan karung.
“Penanganan itu sambil menunggu tindak lanjut dari dinas terkait yang segera melakukan intervensi berkelanjutan dan permanen,” katanya. (Ris)