Bogor24Update – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan pada bulan Maret masih tergolong tinggi hingga sangat tinggi, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
BMKG menyoroti periode 10 hari terakhir pada bulan Maret, khususnya dasarian ketiga (21-31 Maret) sebagai masa yang perlu diwaspadai. Sebab pada periode ini, curah hujan di pulau Jawa antara 200-300 mm.
Hujan lebat ini dapat menyebabkan jarak pandang terbatas serta meningkatkan risiko banjir dan longsor di beberapa titik rawan. Hal ini menandakan potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai.
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel siaga bencana di kantor BPBD Kota Bogor, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa, 11 Maret 2025.
Dipimpin oleh Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, apel tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan peralatan dan kesiapan personel dalam menghadapi cuaca ekstrem, tidak hanya dalam penanggulangan tetapi juga dalam mitigasi bencana guna mengurangi risiko bencana.
“Jadi intinya, kita ingin memastikan peralatan dan personel BPBD sanggup menghadapi cuaca ekstrem yang akan kita hadapi ke depan,” ucapnya.
Dedie menilai bahwa di tengah keterbatasan peralatan dan personel, BPBD Kota Bogor memiliki prestasi dalam melakukan mitigasi, menangani, dan menanggulangi bencana yang terjadi di Kota Bogor, yang jumlahnya bahkan mencapai lebih dari 1.000 kejadian dalam satu tahun.
“Saya bangga terhadap BPBD. BPBD adalah unit kerja pertama yang saya kunjungi saat pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Bogor. Saya ucapkan terima kasih atas semua semangat dan upaya yang sudah dilakukan serta yang akan terus kita lakukan bersama,” katanya.