Bogor24Update – Seorang anak bernama Ahmad Maulana, penderita gizi buruk di Kampung Somang, Desa Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, meninggal dunia.
Anak berusia 9 tahun tersebut diketahui meninggal pada Sabtu, 25 Januari 2025 sekira pukul 13.27 WIB.
Meninggalnya Ahmad menyisakan cerita yang pilu. Hidup dalam keterbatasan, membuatnya tak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Terlebih ia dan keluarganya tak terdaftar dalam BPJS PBI, bantuan dari pemerintah untuk warga prasejahtera.
Aktivis Kesehatan Bogor, Uun Desi membenarkan hal tersebut. Ia menyebut bahwa kondisi itu terungkap saat dirinya mengurus seluruh administrasi kesehatan milik Ahmad, anak dari pasangan Jaenudin (40), dan Nurmi (31).
“Pasangan suami istri itu tidak punya BPJS kesehatan, jaminan kesehatan untuk fakir yang dibayar pemerintah belum terdaftar,” ujar Uun Desi dalam keterangannya, Selasa, 28 Januari 2025.
Menurut Desi, kedua orang tua Ahmad masih pra sejahtera atau membutuhkan bantuan pemerintah karena tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Saya diminta mengantarkan anak Maulana ke RSUD Tangerang karena (mereka) tidak punya biaya ongkos kesana,” ucapnya.
Ahmad kemudian mendapatkan pelayanan di RSUD Tangerang. Ia menjalani perawatan intensif di sana dengan menggunakan BPJS Mandiri, bantuan dari beberapa sumber, karena kondisi yang sudah mendesak.
“Maulana ini menjalani perawatan di RSUD Tangerang itu menggunakan BPJS Mandiri, mereka itu tidak punya BPJS kesehatan PBI,” ungkap Desi.
Namun setelah 23 hari menjalani perawatan yang intensif, Ahmad dinyatakan meninggal dunia.
“Setelah 23 hari menjalani perawatan, Ahmad yang usianya 9 tahun meninggal dunia di RSUD Tangerang,” jelas Desi.
Desi mengungkapkan saat dirinya mengantar Ahmad ke RSUD Tangerang, kedua orang tuanya tidak mampu untuk membayar ongkos.
“Mereka (orang tua Ahmad) berharap keluarganya bisa masuk BPJS kesehatan yang gratis dan PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan-bantuan sosial yang gratis,” pungkasnya.(*)