Bogor24Update – Berbagai produk karya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) turut meramaikan acara Kopdar IX GEE Indonesia di Gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor, Sabtu, 18 Januari 2025.
Produk-produk karya ABK yang dijajakan di stan meliputi kerajinan tangan dan kuliner. Para ABK ini merupakan pelaku UMKM binaan Salam Krya Istimewa (Skies).
Pendiri Skies, Tri Permana Dewi menjelaskan, Skies yang berdiri sejak 2022 awalnya merupakan pusat penjualan karya ABK yang berlokasi di Sekolah Alam Bogor.
“Anak-anak yang sudah selesai sekolah dan tidak melanjutkan sekolah lagi, di waktu luang diarahkan untuk memproduksi atau menghasilkan karya sesuai dengan bakat mereka. Dan hasil karyanya dipasarkan di Skies,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, Skies menginisiasi Balai Latihan Kerja (BLK) ABK yang lulus sekolah agar mereka diarahkan bisa memulai usaha rumahan, sehingga menghasilkan ‘kemandirian’ finansial.
Skies dirikan olehnya bersama dengan tujuh pendiri lain karena melihat lulusan sekolah ABK kebanyakan ‘sulit’ diterima bekerja di tempat umum. Selain faktor persaingan, dunia kerja biasanya membutuhkan keterampilan sosial.
“Sementara anak-anak ini masalahnya justru sosial. Mungkin mereka terampil di bidang IT, karena kesulitan bersosialisasi biasanya tersisih dari dunia kerja. Oleh karenanya, kami coba himpun mereka,” paparnya.
Ia juga punya mimpi ke depan membentuk sebuah komunitas kreatif ABK. Nantinya, selain sebagai wadah untuk berkumpul juga menggali potensi agar mereka berdaya.
Dewi mengatakan, saat ini ada beberapa produk kuliner yang telah dipasarkan, seperti kukis, rendang suwir, dan kentang mustofa. Sedangkan produk kerajinan, ada gelang, kalung, bros, tasbih serta mereka yang terampil melukis reproduksi menjadi tas dan kaos.
“Ke depannya kami terus arahkan mereka ke hal-hal kreatif lainnya. Dan sekarang ada yang mulai belajar keterampilan makrame dan juga merajut,” katanya.
Produk-produk ini merupakan karya dari 10 ABK yang aktif. Sedangkan di BKL baru lima peserta per kelompok. Skies juga, imbuhnya, melakukan kerja sama terkait produk dengan lembaga binaan lain, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Kami bekerja sama dengan Yasi, Rumah Autis, bahkan SLB terkait pemasaran produknya. Kami mengajak bekerja sama supaya semakin luas jaringannya,” tandasnya.
GEE Indonesia menyatakan pihaknya sangat menyambut positif keikutsertaan Skies dalam acara Kopdar IX Komunitas Owner Usaha yang Berusaha Tidak NgeRIBA.
“GEE Indonesia memang merupakan perkumpulan owner UMKM dan IKM. Dan Anak-anak yang tergabung di Skies termasuk UMKM bagian dari kami, sehingga perlu di-support bersama oleh kita semua,” kata Ketua GEE Indonesia, Nur Devirasita.
Menurut Devi, para ABK mempunyai keahlian dan sebenarnya mereka bisa mandiri jika perlakuannya tetap. Dirinya pun berharap mereka bisa terus memasarkan produk-produknya secara lebih luas lagi.
“Kami berharap ketika ada acara bazar atau berkaitan dengan penjualan, adik-adik ini bisa diikutsertakan sehingga karyanya semakin dikenal luas oleh masyarakat,” ucapnya.
Dalam Kopdar IX mengangkat tema ‘UMKM Naik Kelas dengan Akses Pasar’ ini menghadirkan sejumlah pembicara yang ahli di bidang bisnis. (*)