Bogor24Update – Dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten Bogor mencatat sepanjang tahun 2024, terhitung Januari hingga saat ini, kasus orang terjangkit Demam berdarah dengue (DBD) mencapai 1.932 orang.
Dari ribuan kasus tersebut, tercatat 18 orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) dinas kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan bahwa jumlah itu disampaikan berdasarkan data dari puskesmas, klinik dan rumah sakit di Kabupaten Bogor.
“Peningkatan mulai akhir 2023 bulan Desember ada 278 kasus, Januari 256 kasus, Februari 313 kasus, Maret 561 kasus dan April 408 kasus. Total Januari – Juni 2024 sebanyak 1.932 kasus. Dengan kasus meninggal sebanyak 18 orang,” katanya kepada wartawan, Kamis 6 Juni 2024.
Bahkan, kata dia, perbandingan kasus dari tahun 2023 ada peningkatan hampir dua kali lipat pada setiap bulannya di tahun 2024.
“Sejak awal tahun pada Bulan Januari Hingga Juni terdapat ratusan orang yang terpapar DBD dan membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh tim medis,” jelasnya.
Menurutnya, sebaran kasus tertinggi di Kabupaten Bogor ini meliputi beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
“Sebaran kasus tertinggi di lima Kecamatan yakni, Kecamatan Cibinong 224 kasus, Kecamatan Cileungsi 209 kasus, Kecamatan Jonggol 145 kasus, Kecamatan Gunung Putri 134 kasus dan Kecamatan Bojonggede 93 kasus,” imbuhnya.
Namun, terhadap kasus itu, Adang menuturkan pihaknya terus melakukan sosialisasi pola hidup bersih guna mencegah bertambahnya pasien DBD, dan upaya pengasapan atau fogging yang juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang rawan.
“Kami terus lakukan edukasi masyarakat supaya mau PSN dan gerakan bersih-bersih lingkungan minimal 1 minggu 1 kali,” cetusnya.
Selain itu, lanjut Adang, penerapan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) saat ini sangatlah penting, mengingat faktor cuaca yang tidak menentu kerap kali terciptanya tempat untuk berkembangbiaknya nyamuk.
“Cuaca kadang hujan kadang panas (panca roba) menyebabkan perindukan dan tempat bertelur nyamuk sampai genangan air sangat banyak dan akhirnya menetas secara bersamaan,” tandasnya.(*)