Bogor24update – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor mencatat pendapatan asli daerah (PAD) sampai dengan Mei 2023 tercapai 34,99 persen. Penerimaan pajak daerah terbesar di PBB-P2.
Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana mengatakan, komponen PAD dari sektor pajak daerah dengan target Rp936 miliar baru tercapai Rp371 miliar (39,6 persen) di Mei 2023.
Jika dilihat dan dibandingkan pada Mei 2022, sambung Deni, maka didapatkan angka pertumbuhan sebesar 10 persen.
“Ini menunjukkan upaya peningkatan pendapatan tahun 2023 dari sektor pajak melihatkan hasil. Di sisi lain, ekonomi di Kota Bogor sudah tumbuh recovery-nya maupun perputaran ekonomi di Kota Bogor benar-benar menunjukkan kondisi yang pulih dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya dikutip Kamis, 8 Juni 2023.
Sementara untuk sektor retribusi daerah terbilang masih relatif kecil, yakni 21,94 persen. Namun angka tersebut lebih besar dibanding tahun 2022.
Untuk kekayaan daerah berupa sumbangan dari BUMD baru tercapai 16,46 persen atau Rp5 miliar dari perbankan, sementara BUMD lain sampai Mei 2023 belum ada yang masuk.
Kemudian, pendataan lain-lain PAD dari Rp325 miliar yang ditargetkan sudah masuk Rp83 miliar atau 25,26 persen.
Deni menilai performa di triwulan pertama menuju triwulan kedua pada beberapa sektor PAD perlu menjadi perhatian.
“Dari BUMD barangkali untuk disegerakan penyetoran sebagian labanya yang sudah menjadi komitmen, tentunya kebutuhan belanja kita di triwulan kedua cukup signifikan,” imbuhnya.
Hingga Mei 2023, sektor pajak daerah terbesar di PBB-P2 tercapai Rp118 miliar (71 persen) dari target Rp 165 miliar. Hal ini, dikatakan Deni, dipengaruhi kebijakan stimulus yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bogor.