Bogor24Update – Minah, warga Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor, mengungkap detik-detik banjir bandang menimpa rumahnya.
Malam itu, Minggu 2 Maret 2025, perempuan 52 tahun tersebut mengaku terkejut karena banjir datang begitu cepat.
“Itu datang air gede dari atas, saya pulang tarawih tiba-tiba air sudah segini, sedada,” ungkapnya, Senin 4 Maret 2025.
Banjir bandang tersebut menyapu rumah beserta isinya. Tak ada yang bisa diselamatkan, hingga Minah pun hanya bisa meratapi nasibnya.
“Engga ada yang bisa diselamatin, semua habis, hancur semua ini. Ada motor 2, tempat tidur, pakaian, habis semua,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Kumun. Ia mengaku sempat melompati tembok belakang rumahnya untuk menyelematkan diri.
“Kejadiannya mau tarawih, umi mau tarawih teh engga berangkat tarawih, kan hujannya deres terus dari jam 4 (sore) airnya banyak. Umi juga keluar loncat tembok yang belakang,” kata dia.
Pilihan untuk melompati tembok menurutnya adalah satu-satunya jalan untuk menyelematkan diri. Sebab saat itu kondisi air di depan rumahnya sudah setinggi leher orang dewasa.
Atas kejadian itu, Kumun mengaku trauma. Jika memang harus direlokasi, ia bersedia untuk dipindah dari rumah lamanya ke tempat baru yang lebih aman.
Menurutnya, hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab banjir hari ini bukan lah yang pertama terjadi.
“Dulu pernah (banjir) tapi cuma sedikit. (mau direlokasi) asal dibangunin rumah saja yang aman,” jelas Kumun. (*)