Masih kata Rino, Perumda Tirta Pakuan akan terus berupaya meningkatkan wawasan dan jejaring kemitraan. Salah satunya dengan mengikuti ajang Indonesia WWEF di Jakarta.
Ia menambahkan banyak hal didapat dalam forum tersebut. Terutama yang berkaitan dengan pembiayaan kreatif untuk infrastruktur air dan sanitasi dalam mendukung ketahanan iklim dan berkelanjutan.
Rino juga mengapresiasi ajang WWEF lantaran di momentum ini ia bersama jajaran bisa bertemu dengan para direksi, dewan pengawas dan pengurus Perpamsi sebagai pemersatu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Bahkan IWWEF tahun ini dihadiri oleh seluruh stakeholder air minum di Indonesia dan asosiasi air di negara ASEAN yang tergabung dalam SEAWUN serta Australian Water Association (AWA).
Lebih lanjut dijelaskan, beberapa isu nasional yang menjadi topik bahasan dalam forum tersebut adalah tentang restrukturisasi kebijakan tarif nasional, integrasi pengelolaan air minum dan air limbah, serta Road to World Water Forum 2024.
Termasuk soal skema pendanaan SPAM, kebijakan obligasi daerah, digitalisasi teknologi air, ketahanan iklim atau pengelolaan air, young water empowerment, hingga soal kehumasan dan jurnalistik.
“Kita bisa banyak belajar dengan digitalisasi untuk teknologi air, karena saat ini Tirta Pakuan terus berbenah dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya meningkatkan sistem aplikasi digital dalam semua layanan kepada pelanggan,” ujarnya.
Usai dari IPA Dekeng, perwakilan negara SEAWUN ASEAN mengunjungi Kebun Raya Bogor dan Balai Kitri Museum Kepresidenan RI dengan menggunakan bus Uncal.
