Bogor24Update – Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan tiga hal prioritas pembangunan di Kecamatan Bogor Tengah. Ketiganya adalah penanggulangan bencana, penataan pusat kota dan Alun-alun Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, untuk penanggulangan bencana menjadi hal yang penting, salah satunya pembangunan tembok penahan tanah (TPT) agar warga tidak terdampak bencana secara permanen.
“Nomor satu titik bencana harus diprioritaskan seperti penambahan pembangunan TPT, normalisasi saluran dan lain sebagainya, saya minta di Bogor Tengah ini. Jangan sampai di pusat kota tapi warganya terdampak secara permanen,” ujarnya usai menghadiri Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah, Senin, 29 Januari 2024.
Kemudian, lanjut Bima Arya, berkenaan dengan penataan Plaza Bogor, Pasar Bogor, dan Pasar Kebon Kembang, dirinya meminta Kecamatan Bogor Tengah untuk melakukan koordinasi yang rapi, termasuk tahapan penataan dan relokasi.
“Plaza Bogor siap memulai revitalisasi, dengan rencana pindahan ke Pasar Jambu Dua dan Sukasari. Jadi Jambu Dua dan Sukasari kan sudah mau selesai di bulan Maret, nanti akan pindah ke sana, jadi (Plaza Bogor dan Pasar Bogor) bisa dibongkar,” katanya.
Menurutnya, perihal ini adalah momentum untuk relokasi Pasar Bogor, yang diharapkan dapat mengurangi kesemrawutan di Kecamatan Bogor Tengah.
“Itu momentum yang paling harus dijaga untuk relokasi Pasar Bogor, karena itu mengurangi secara signifikan kesemrawutan, kemacetan, kekotoran di Bogor Tengah,” ujarnya.
Sementara dalam mengatasi permasalahan Alun-alun, Bima Arya menyoroti dua aspek. Pertama adalah kerja sama dengan warga dalam pengawasan kebersihan Alun-alun.
“Alun-alun konsepnya satu ada sistem di situ, saya kira harus bekerja sama dengan warga. Jadi saya minta betul-betul bekerja sama dengan warga untuk penertiban di sana terkait pengawasan kebersihan dan sampah,” tegasnya.
Selain itu pengaturan area kuliner agar tidak mengundang pedagang ke dalam Alun-alun, meminimalisir parkir liar, dan permasalahan lainnya.
“Kulinernya harus diatur karena yang menjadi kusut adalah warga yang mengundang pedagang masuk ke dalam Alun-alun, parkir dan yang lain-lain,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas menyampaikan pihaknya mendapat instruksi untuk melakukan tindak lanjut cepat terkait penanggulangan bencana di wilayahnya.
“Tadi titipan dari pak wali terkait dengan wilayah yaitu prioritas-prioritas penanganan untuk lokasi-lokasi bencana,” ungkap Teofilo.
Berkenaan dengan penataan pusat kota, dikatakan Teofilo, pihaknya mendapat arahan untuk segera rapat dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait guna mengambil langkah konkret penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun.
“Arahan pak wali tadi secepatnya kita tindaklanjuti dengan membentuk ataupun rapat dengan SKPD lainnya, Satpol PP, Dishub, DinKUKMDagin dan Perumda Pasar Pakuan Jaya agar kita mengambil langkah untuk penataan PKL di Nyi Raja Permas maupun Alun-alun,” tandasnya.